-
Tiga nagari di Tanah Datar terdampak hujan ekstrem dan jembatan putus.
-
BPBD imbau warga waspada cuaca ekstrem dan potensi bencana susulan.
-
Rumah rusak, jembatan hanyut, pohon tumbang akibat hujan deras.
SuaraSumbar.id - Tiga nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), diterjang bencana banjir hingga angin kencang. Peristiwa itu dipicu hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak Senin (24/11/2025).
Dalam laporan yang diterima Selasa (25/11/2025), BPBD Tanah Datar menyebut bencana Tanah Datar melanda Nagari Guguak Malalo, Nagari Tambangan, dan Nagari Batipuah Baruah.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar, Ermon Revlin, mengatakan laporan sementara baru mencakup tiga wilayah tersebut.
“Data sementara berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Tanah Datar, baru tiga nagari itu. Kami mengimbau agar masyarakat segera melaporkan ke kami jika di daerahnya terjadi bencana,” ujarnya.
Kerusakan paling signifikan akibat bencana Tanah Datar terjadi di Nagari Guguak Malalo. Luapan sungai Batang Malalo menggerus sebagian badan sungai hingga menyeret material dan merusak satu unit rumah warga. Tak hanya itu, satu jembatan provinsi juga putus dan tak dapat dilalui kendaraan.
Di Nagari Tambangan, jembatan akses jalan pertanian dilaporkan hanyut terbawa arus deras. Situasi ini menghambat mobilitas petani dan aktivitas warga yang bergantung pada jalur tersebut.
Sementara itu, di Nagari Batipuah Baruah, sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga. “Untuk di Nagari Batipuah Baruah, terdapat sebuah pohon tumbang hingga menimpa rumah warga,” kata Ermon.
Pemerintah daerah langsung melakukan pendataan serta langkah penanganan awal di lokasi terdampak. BPBD mengingatkan masyarakat agar lebih waspada karena potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.
“Meski tidak ada korban jiwa, kami mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan,” ujar Ermon.
Dengan cuaca yang masih tidak menentu, masyarakat di sekitar wilayah rawan diminta tetap siaga dan memastikan jalur-jalur yang berisiko segera dilaporkan kepada pihak berwenang demi mengantisipasi bencana Tanah Datar yang mungkin terjadi kembali. (Antara)