-
Video Lesti Kejora bagi-bagi uang untuk lansia terbukti palsu.
-
Pemeriksaan TurnBackHoax temukan audio video hasil rekayasa AI.
-
Nomor dan akun terkait Lesti Kejora tidak terbukti valid.
SuaraSumbar.id - Sebuah video yang menampilkan Lesti Kejora bagi-bagi uang untuk orang lanjut usia (lansia) beredar di media sosial. Video itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama @Pelunas Hutang Real.
Dalam video tersebut, terlihat sosok yang diklaim sebagai penyanyi dangdut populer Lesti Kejora sedang berbicara dengan nada seolah menawarkan bantuan finansial.
Berikut narasi yang beredar:
“UNTUK YANG BENAR-BENAR MEMBUTUHKAN BANTUAN SILAKAN HUBUNGI DEDE...,” dan diberi takarir “BERBAGI REZEKI LANSIA.”
Lantas, benarkah informasi tersebut?
![Hoaks Lesti Kejora bagi-bagi uang untuk lansia. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/04/58567-hoaks.jpg)
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta TurnBackHoax, video asli berasal dari akun TikTok resmi @lestykejora dan pertama kali diunggah pada Jumat (2/8/2024).
Dalam konteks aslinya, video itu memperlihatkan momen di balik layar saat Lesti Kejora merekam lagu bersama penyanyi Judika, bukan kegiatan sosial atau pembagian uang.
Lebih lanjut, pemeriksa fakta juga menggunakan alat pendeteksi kecerdasan buatan (AI) dari Eleven Labs untuk menganalisis audio dalam video tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa suara yang terdengar memiliki kemungkinan 65 persen merupakan hasil rekayasa AI. Dengan kata lain, audio yang diklaim berasal dari Lesti bukanlah suara aslinya.
Tim Cek Fakta juga menelusuri nomor WhatsApp (0877-1230-0033) yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut menggunakan layanan Getcontact. Hasilnya, nomor tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan Lesti Kejora.
Selain itu, penelusuran pada akun Instagram “lestikejora” dan akun TikTok resminya juga tidak menemukan informasi atau unggahan terkait kegiatan bagi-bagi uang untuk lansia.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa unggahan video berisi klaim Lesti Kejora bagi-bagi uang untuk lansia merupakan konten palsu (fabricated content) atau hoaks.
Publik diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya di media sosial agar tidak ikut menyebarkan hoaks.