- Hoaks PLN dan Telegram bagikan token listrik gratis kembali beredar luas.
- Tidak ada kerja sama resmi PLN dan Telegram ditemukan.
- Tautan palsu terindikasi phishing, jangan masukkan data pribadi.
SuaraSumbar.id - Beredar narasi di media sosial (medsos) yang menyebutkan bahwa PLN bkerja sama dengan Telegram bagikan token listrik. Pesan berantai itu tersebar di Facebook dan grup percakapan.
Narasinya mengklaim bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan aplikasi Telegram untuk menyalurkan token listrik gratis bagi pelanggan dengan daya 450 hingga 2.200 kWh.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta, informasi tersebut dipastikan hoaks. Tidak ada bukti kerja sama antara PLN dan Telegram terkait pembagian token listrik gratis.
Tautan yang disebarkan dalam pesan itu justru terindikasi sebagai situs phishing atau pencurian data pribadi.
Dalam narasi yang beredar, pengguna diarahkan untuk mengisi nama lengkap dan nomor Telegram aktif melalui tautan yang disebut sebagai “website resmi PLN Peduli”.
Pesan itu juga menyebutkan pembagian voucher listrik senilai Rp250.000 dengan imbauan untuk segera mendaftar sebelum batas waktu berakhir. Faktanya, situs tersebut bukan milik PLN dan tidak tercantum dalam laman atau akun resmi milik perusahaan.
Tim Cek Fakta menegaskan bahwa akun media sosial resmi PLN tidak pernah mengunggah informasi tentang program token listrik gratis melalui Telegram. Informasi serupa juga tidak ditemukan di situs resmi Telegram.
Tautan yang dibagikan justru mengarahkan pengguna ke situs palsu yang berpotensi mencuri data pribadi, seperti nama dan akun Telegram pengguna.
Phishing merupakan modus penipuan digital yang kerap memancing korban dengan iming-iming hadiah atau bantuan, termasuk token listrik gratis PLN.
Modus serupa sebenarnya sudah beberapa kali muncul di media sosial. Sebelumnya, hoaks tentang pembagian token listrik gratis dari PLN dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI juga sempat beredar pada Agustus 2025.
Saat itu, pihak PLN menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan tidak ada program pembagian token gratis yang bekerja sama dengan platform mana pun.
Kesimpulan
Berdasarkan verifikasi, tidak ada kerja sama antara PLN dan Telegram dalam pembagian token listrik gratis. Informasi tersebut masuk kategori hoaks.
Tautan yang mengatasnamakan PLN dan meminta data pribadi merupakan upaya phishing yang berbahaya. Masyarakat diminta untuk selalu mengecek informasi melalui sumber resmi, seperti akun media sosial dan situs web PLN di pln.co.id.