Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Agam Sumbar

Tradisi turun-temurun ini menjadi satu-satunya di Kabupaten Agam, yang membagikan daging secara langsung dan merata kepada semua peserta, tua maupun muda.

Suhardiman
Minggu, 08 Juni 2025 | 14:02 WIB
Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Agam Sumbar
Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. [Antara]

SuaraSumbar.id - Manampuang (menampung) menjadi tradisi unik dalam prosesi membagikan daging kurban tanpa kupon saat Idul Adha yang tetap dipertahankan di daerah Gadut, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Ratusan warga di Jorong Aro Kandikia terlihat berbaris di pinggir jalan untuk mengikuti Tradisi Manampuang, pada Sabtu 7 Juni 2025 kemarin.

Tradisi turun-temurun ini menjadi satu-satunya di Kabupaten Agam, yang membagikan daging secara langsung dan merata kepada semua peserta, tua maupun muda.

"Sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kami waktu kecil dulu juga ikut Tradisi Manampuang, sampai sekarang masih dilestarikan," kata Anita (56) warga setempat, melansir Antara, Minggu 8 Juni 2025.

Dalam Manampuang, warga membawa beragam wadah seperti keranjang, ember, atau kantong plastik untuk menampung potongan daging.

Prosesi berlangsung di sepanjang jalan sejauh 100 meter dari Surau Baru Aro Kandikia.

"Tahun ini, sebanyak 5 ekor sapi disembelih, meningkat dari 3 ekor pada 2024," kata Ketua Panitia Kurban A. Datuk Gadang (71).

Dirinya mengatakan bahwa tradisi ini sengaja dipertahankan untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang tidak kebagian kupon di tempat lain, tetap mendapat daging.

"Peserta kurban berasal dari jamaah surau dan warga lokal, total 35 orang," ucapnya.

Keunikan Manampuang juga terlihat dari kesiapan warga mengolah daging.

Dahulunya warga menggunakan daun talas atau pisang sebagai wadah, namun sekarang pakai plastik atau keranjang anyaman.

"Tradisi ini tidak hanya tentang pembagian daging, tetapi juga mempererat kebersamaan dan melestarikan kearifan lokal di hari raya," kata warga bernama Novita.

Cara Menyimpan Daging Kurban Tanpa Kulkas

Berikut adalah beberapa cara atau metode menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang bisa dilakukan.

1. Direndam dalam larutan air garam dingin

Merendam daging di dalam larutan air garam dingin bisa menjadi solusi yang tepat untuk menyimpan daging tanpa kulkas atau lemari pendingin.

Caranya cukup sederhana, potongan daging direndam \dalam larutan air garam dengan kadar tertentu di wadah tertutup.

Larutan garam ini berfungsi sebagai pengawet sekaligus menambah cita rasa pada daging yang direndam.

Daging harus disimpan di tempat yang sejuk selama perendaman, serta air garam yang digunakan perlu diganti secara berkala supaya daging tetap segar dan pertumbuhan bakteri bisa dihambat.

Teknik ini populer untuk menyimpan daging sebelum dimasak karena dapat membantu memperpanjang masa simpan daging tanpa kulkas.

2. Dikemas dalam plastik kedap udara

Cara selanjutnya untuk menyimpan daging tanpa kulkas bisa dilakukan dengan menggunakan plastik kedap udara.

Walaupun tidak menggunakan alat vakum khusus, pengemasan daging menggunakan plastik tebal dan rapat bisa membantu memperlambat proses pembusukan.

Usahakan agar mengeluarkan udara sebanyak mungkin dari plastik sebelum menutupnya supaya kontak daging dengan oksigen berkurang karena oksigen merupakan faktor utama yang mempercepat pembusukan dan pertumbuhan bakteri.

3. Dibungkus dengan daun pisang atau daun pepaya

Bahan-bahan alami seperti daun pisang atau daun pepaya juga bisa dimanfaatkan sebagai pembungkus alami daging.

Daun-daun ini mempunyai sifat antibakteri alami sekaligus dapat menjaga kelembapan daging dalam batas yang aman.

Pembungkusan daging dengan daun juga mampu melindungi daging dari debu serta serangga selama penyimpanan.

Daging yang telah dibungkus rapat dengan daun hendaknya disimpan di tempat yang sejuk dan teduh.

4. Penggaraman atau dry salting

Cara selanjutnya adalah dry salting atau penggaraman. Metode ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengawetkan daging.

Proses ini dilakukan dengan melapisi seluruh permukaan daging dengan garam kasar secara merata.

Garam ini akan bekerja dengan cara menyerap cairan dari dalam daging sehingga menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan mikroba yang bisa meyebabkan pembusukan.
Setelah proses penggaraman ini selesai, simpan daging di tempat yang sejuk dan kering dalam wadah tertutup rapat.

5. Pengasapan

Selain teknik dry salting, pengawetan daging juga bisa dilakukan dengan melakukan pengasapan atau smoking.

Pengasapan termasuk salah satu metode tradisional yang sudah digukana sejak lama dan terbukti ampuh untuk menjaga kualitas daging.

Daging dipotong-potong terlebih dahulu kemudian diasapi di dalam ruang pengasapan dengan suhu yang dikontrol sedemikian rupa agar lapisan luar daging menjadi kering dan beraroma khas asap.
Metode ini tidak hanya bisa menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga menambah cita rasa unik pada daging.

Itulah beberapa cara atau metode yang bisa diterapkan untuk menyimpan daging tanpa kulkas atau lemari pendingin. Selamat mencoba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak