SuaraSumbar.id - Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dituntut cepat beradaptasi dengan derasnya arus digitalisasi. Media sosial (medsos) dan platform e-commerce menjadi salah satu kunci bertahan hingga berkembangnya usaha lokal, agar tak sekadar beredar di pasaran terbatas.
Tak terkecuali para pebisnis UMKM rendang dari Ranah Minang, Sumatera Barat (Sumbar). Perjalanan mereka menguasai pasar nasional hingga global kini makin terbuka lebar berkat dukungan e-commerce.
Salah satu platform yang berperan penting dalam kisah sukses UMKM menjangkau pasar lebih luas itu adalah Shopee. Platform e-commerce ini tak sekadar menjadi tempat jual beli, tapi juga jembatan bagi UMKM Minang untuk berkeliling Indonesia secara virtual.
Randang Minang Hj Fatimah merupakan salah satu produk UMKM yang dijajakan lewat Shopee. Produksi rendang yang berada di Kabupaten Solok itu, rutin sekitar 50 kilogram setiap minggu. Produk olahannya tersedia dalam kemasan kaleng modern berstandar nasional yang dijual dengan harga kompetitif.
“Harganya cek langsung di Shopee. Rendang kami sudah pakai packing kaleng berstandar pangan nasional, dijamin awet dan tahan lama,” kata pemilik Randang Hj Fatimah, Silvi Lestari, kepada SuaraSumbar.id, beberapa waktu lalu.
Dengan dukungan pemasaran digital melalui Shopee, produk rendang Hj Fatimah kini menembus berbagai wilayah Indonesia. Bahkan, sebagian besar pelanggannya justru datang dari luar Sumbar.
“Paling mendominasi dari luar Sumbar. Saya mulai usaha rendang sejak 2011 lalu,” ungkap Silvi.
Kehadiran Shopee menjadi vital bagi Silvi, terutama saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Mobilitas manusia dibatasi di seluruh Indonesia. E-commerce menjadi salah jalan agar bisnis Randang Hj Fatimah tetap bertahan di tengah keterisolasian saat pandemi. Tidak hanya memudahkan penjualan, tapi juga memberikan akses pasar yang lebih luas.
“Saya jualan lewat Shopee ini memang sejak pandemi Covid-19 melanda. Shopee ini kan pelanggan banyak dan saya sudah rasakan manfaatnya. Semoga rendang saya semakin laku lagi di Shopee,” kata Silvi.
![Randang Hj Fatimah di Shopee. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/29/85161-randang-hj-fatimah.jpg)
Selain berjualan, Silvi juga pengguna aktif platform Shopee untuk keperluan belanja pribadi. Kemudahan transaksi dan beragam promosi yang ditawarkan menjadi alasan mengapa ia betah bertransaksi di platform oranye itu.
Promosi besar-besaran dan potongan harga pun menjadi keunggulan Shopee, bahkan di luar momentum Hari Belanja Nasional (Harbolnas). Semua ini menjadikan platform Shopee semakin akrab di hati pelaku UMKM.
Di sudut lain Kota Padang, ada pula cerita sukses dari Rendang Asese, usaha keluarga yang kini menjelma menjadi produsen rendang berskala nasional.
Pemilik Rendang Asese, Eva Milza, memulai bisnis ini dari dapur rumahnya sejak tahun 2003 silam. Dulu, ia hanya mengandalkan titipan produk ke toko oleh-oleh legendaris, Kripik Balado Christine Hakim.
“Usaha rendang kami sudah berjalan lebih 20 tahun. Alhamdulillah sampai kini perkembangannya terus membaik walau persaingan makin ketat,” katanya.
Bermodal semangat dan profesionalisme sejak awal, Eva telah mematenkan merek “Asese” sebelum memproduksi secara massal. Kini, bisnis rendangnya berada di bawah naungan PT Asal Seiya Sekata. Nama itu diambil dari toko material milik orang tuanya.