Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan

Selain itu, sejumlah drum juga tampak rusak dan hangus terbakar.

Suhardiman
Minggu, 18 Mei 2025 | 14:41 WIB
Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan
Gudang diduga menjadi tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal terbakar di Kota Bukittinggi pada Minggu 18 Mei 2025. [ANTARA/Al Fatah]

SuaraSumbar.id - Sebuah peristiwa kebakaran hebat disertai dengan beberapa kali ledakan terjadi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Minggu pagi, 18 Mei 2025.

Lokasi kebakaran diduga kuat merupakan gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal.

Gudang tersebut diketahui tidak memiliki izin resmi dan hanya dibatasi oleh pagar seng setinggi sekitar tiga meter.

Letaknya sangat berdekatan langsung dengan rumah warga di Jalan Koto Dalam, Kelurahan Pulai Anak Air, Kecamatan Guguak Panjang.

Baca Juga:

Gudang di Bantul Ludes Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Menurut keterangan salah seorang warga bernama Rani (28), kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Dirinya mengaku mendengar beberapa kali suara ledakan keras dari arah gudang tersebut.

"Kami mendengar beberapa kali letusan keras. Kami mengetahui itu adalah gudang penyimpanan BBM," kata Rani melansir dari Antara.

Rani mengatakan bahwa aktivitas penyaluran BBM sering terlihat oleh warga sekitar saat malam hari.

Baca Juga: 

Kebakaran Gedung FKM Unand Padang: 3 Lantai Ludes, Terbanyak Ruang Kelas dan Kerugian Capai Rp 4 M!

Ia menambahkan bahwa banyak warga sudah merasa resah sejak lama dengan keberadaan gudang tersebut.

"Pasti tempat menimbun BBM itu, buktinya banyak tong tempat menyimpannya. Kami resah dan takut, saat terbakar seperti ini jadinya," ujar Rani.

Lebih lanjut, Rani menjelaskan bahwa gudang tersebut tidak dikelola oleh warga setempat.

"Pemiliknya bukan warga sini," ucapnya.

Dari pantauan, terlihat puluhan tandon (tempat penampunagan air) yang telah dimodifikasi.

Selain itu, sejumlah drum juga tampak rusak dan hangus terbakar.

Api baru berhasil dikendalikan setelah tim pemadam kebakaran berjibaku selama beberapa jam.

Kepala Seksi Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bukittinggi, Dedi Afrianto, mengatakan bahwa pihaknya langsung mengerahkan sembilan unit mobil pemadam ke lokasi kejadian.

Bantuan tambahan sebanyak tiga unit armada pemadam juga datang dari Kabupaten Agam untuk mempercepat proses pemadaman.

"Penyebab kebakaran mungkin karena ada kelalaian, ini tempat penimbunan BBM," ucapnya.

Sementara itu, Camat Guguak Panjang, Yelrizon, yang turut hadir di lokasi kebakaran menyampaikan masih menunggu hasil resmi dari pihak kepolisian.

"Kami belum bisa menyampaikan detail, masih menunggu informasi dari pihak kepolisian yang menyelidiki kasus ini," katanya.

Setelah api berhasil dipadamkan dan dilakukan proses pendinginan, pihak kepolisian langsung melakukan penutupan terhadap gudang tersebut.

Peristiwa ini kembali membuka perhatian terhadap bahaya keberadaan tempat penimbunan BBM ilegal di tengah permukiman warga.

Selain melanggar hukum, aktivitas tersebut juga membahayakan keselamatan masyarakat sekitar.

Warga berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kebakaran di Pabrik Karet

Sementara itu, tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di pabrik karet PT Teluk Luas di Tanjung Saba Pitameh Nan XX, Kota Padang.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Terdengar ledakan beberapa kali dari dalam pabrik yang terbakar tersebut.

Beberapa ambulan telah disiagakan di lokasi kebakaran.

Asap hitam tebal membumbung tinggi di kawasan industri itu.

Sementara itu warga juga bergerombol di dekat dan di jalan menuju ke lokasi kejadian.

Selain itu sejumlah personel kepolisian dan TNI juga hadir di lokasi untuk membantu akses jalan untuk armada pemadam kebakaran.

Hingga berita ini diturunkan, kebakaran masih terjadi dan upaya pemadaman terus dilakukan.

Untuk info penyebab serta kerugian masih belum diketahui, petugas masih fokus untuk proses pemadaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak