Dari 17 Ribu Kini Tersisa 11 Ribu, Misi Selamatkan Kerbau Padang Pariaman

Kerbau memiliki masa bunting yang cukup lama, yaitu sekitar satu tahun, dan tanda-tanda birahinya sulit terdeteksi, jelasnya.

Chandra Iswinarno
Minggu, 16 Februari 2025 | 12:54 WIB
Dari 17 Ribu Kini Tersisa 11 Ribu, Misi Selamatkan Kerbau Padang Pariaman
Ilustrasi kerbau.

SuaraSumbar.id - Populasi kerbau di Kabupaten Padang Pariaman mengalami tren penurunan setiap tahun.

Pemerintah setempat mencatat bahwa faktor utama penyebabnya adalah lambatnya reproduksi dan tingginya angka pemotongan saat perayaan Lebaran.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zulkhailisman, mengungkapkan bahwa penurunan populasi kerbau terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

“Jika melihat data, populasi ternak kerbau setiap tahun mengalami penurunan,” ujarnya, Minggu (16/2/2025).

Baca Juga:Dendam Membara, Pemuda Serahkan Diri ke Polisi Usai Tikam Korban

Pada 2007, populasi kerbau di Padang Pariaman mencapai 17.800 ekor. Namun, jumlah tersebut terus menurun hingga hanya tersisa 11.277 ekor pada 2024.

Dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 11.121 ekor, terjadi penurunan sebanyak 156 ekor dalam satu tahun terakhir.

Zulkhailisman menjelaskan bahwa tingginya pemotongan kerbau saat Lebaran menjadi salah satu faktor utama berkurangnya populasi.

Selain itu, proses reproduksi kerbau yang lebih sulit dibandingkan sapi juga berkontribusi terhadap lambatnya regenerasi.

“Kerbau memiliki masa bunting yang cukup lama, yaitu sekitar satu tahun, dan tanda-tanda birahinya sulit terdeteksi,” jelasnya.

Baca Juga:Petani Padang Pariaman Menjerit! Susah Pupuk, Hama Merajalela

Selain itu, peternak juga mengalami kesulitan dalam mencari kerbau jantan untuk dikawinkan dengan betina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini