Rifza, ahli gizi dari Kota Padang, menyebutkan bahwa menu program MBG sudah memenuhi unsur gizi dasar, tetapi porsi yang diberikan perlu disesuaikan untuk kebutuhan yang ideal.
"Tiga unsur pokok makanan, yaitu zat tenaga dari nasi, zat pembangun dari lauk, dan zat pengatur dari sayur dan buah, sudah terpenuhi. Namun, porsi untuk siswa TK, SD, dan SMA seharusnya berbeda sesuai kebutuhan aktivitas mereka," kata Rifza.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Masremfi Noor, mengatakan bahwa program ini didukung penuh oleh pemerintah kota sebagai langkah awal menuju pemenuhan gizi bagi siswa di Sumatera Barat.
Ia berharap penghentian sementara ini akan menjadi momen untuk menyempurnakan pelaksanaan program agar lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:Makan Bergizi Gratis! Siswa SD-SMP Padang Mulai Nikmati Pekan Depan
"Dengan adanya penggantian wadah yang lebih ramah lingkungan, kami optimis program ini dapat kembali berjalan tanpa menimbulkan dampak negatif," ujarnya.
Program MBG ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah kendala terkait sampah plastik terselesaikan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa tanpa merusak lingkungan.
Kontributor : Rizky Islam