SuaraSumbar.id - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, melalui Dinas Pertanian memberikan klarifikasi terkait isu beredarnya daging sapi yang diduga terpapar virus rabies di pasar.
Isu ini sempat viral di media sosial setelah beredar video yang menunjukkan petugas memusnahkan daging sapi pada Kamis (14/11/2024).
Kepala Dinas Pertanian Payakumbuh, Depi Sastra, menegaskan bahwa informasi mengenai daging sapi terpapar rabies yang beredar di pasar adalah tidak benar. Meski demikian, ia mengakui adanya sapi yang terindikasi terpapar virus rabies.
"Itu tidak benar. Berita tentang tersebarnya daging sapi yang terpapar virus di pasar itu tidak ada. Tapi kalau sapi yang terpapar virus itu memang ada," ujar Depi, Jumat (15/11/2024).
Baca Juga:Akhir Pelarian Bandar Ganja 30 Kg, dari Riau ke Tangan Polres Payakumbuh
Depi menjelaskan, daging sapi yang terindikasi terpapar virus rabies berasal dari salah satu toke di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Rumah Potong Hewan (RPH) Payakumbuh menerima daging tersebut dalam bentuk potongan, bukan dalam bentuk sapi hidup.
"Pihak RPH menerima daging yang sudah dipotong oleh toke. Kemudian, pihak Kesehatan Hewan (Keswan) Lima Puluh Kota memberi informasi bahwa ada sapi yang terindikasi virus dan kemungkinan sudah dibawa ke RPH," ungkap Depi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa daging tersebut benar telah masuk ke RPH. Petugas segera mengamankan daging tersebut dan memusnahkannya dengan cara dibakar.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Pertanian Payakumbuh langsung mensterilkan area RPH dan memberikan vaksin kepada petugas yang sempat berinteraksi dengan daging tersebut.
Baca Juga:Kontroversi Ulama Ditolak, Guncang Debat Pilkada Payakumbuh
"Petugas langsung membersihkan dan mensterilkan RPH. Kami juga memberikan vaksin kepada petugas yang melakukan kontak langsung dengan daging," tambahnya.
Depi menegaskan bahwa daging tersebut tidak sempat beredar di pasar maupun dikonsumsi oleh masyarakat. Ia memastikan isu yang menyebut daging terinfeksi rabies sudah beredar adalah hoax.
"Kami berharap informasi ini bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat. Akibat berita hoax tersebut, sejumlah pihak dirugikan. Jadi masyarakat tidak perlu takut atau ragu," tegas Depi.
Pemerintah Kota Payakumbuh mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi dan selalu memeriksa kebenaran berita yang beredar, khususnya melalui media sosial. Dengan klarifikasi ini, masyarakat diharapkan dapat merasa lebih tenang dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap keamanan pangan.
Kontributor : Rizky Islam