SuaraSumbar.id - Usai beradu gagasan dalam debat publik pertama calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Epyardi Asda mengungkapkan pesan mendalam bagi masyarakat Sumbar untuk menilai dirinya secara langsung, tanpa dipengaruhi citra di media sosial atau narasi politik tertentu.
Epyardi menegaskan bahwa dirinya hadir di panggung politik untuk mengabdi kepada rakyat, bukan demi pencitraan atau kampanye kosmetik.
“Alhamdulillah, debat berjalan baik. Prinsip saya, biarlah rakyat yang menilai saya apa adanya. Saya tampil apa adanya tanpa kemunafikan,” ujar Epyardi, Selasa (13/11/2024).
Menurutnya, ajang debat ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat dirinya yang sebenarnya, tanpa bayang-bayang opini di media sosial seperti TikTok atau Facebook.
Baca Juga:Debat Pilgub Sumbar Panas, Panelis Soroti Serangan Pribadi, Minim Solusi
Sebagai Bupati Solok, Epyardi menyadari bahwa ruang lingkup interaksi langsungnya dengan seluruh masyarakat Sumbar terbatas.
Namun, ia berharap kehadirannya di panggung Pilgub Sumbar dapat membuktikan komitmennya untuk melayani masyarakat dengan tulus.
“Saya hadir di sini untuk berbakti dan mengabdi pada rakyat, bukan untuk pencitraan,” tegasnya.
Dalam suasana yang penuh tantangan politik, Epyardi juga meyakinkan bahwa masyarakat Sumbar akan menilai dirinya dengan pandangan yang jernih dan objektif.
“Saya siap menghadapi apapun. Hanya Allah yang mengetahui niat saya,” katanya, menunjukkan keyakinannya terhadap proses demokrasi.
Baca Juga:Saling Serang! Debat Pilkada Sumbar Panas, Mahyeldi Vs Epyardi Adu Argumen Sengit
Epyardi juga menanggapi kedekatannya dengan tokoh nasional Prabowo Subianto, yang telah lama mendukungnya sejak 2014.
Ia meyakini bahwa Sumatera Barat akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, siapapun yang terpilih menjadi gubernur.
“Saya adalah orang dekat Pak Prabowo sejak 2014. Saya yakin, siapapun yang terpilih nanti, akan didukung penuh oleh Presiden,” pungkasnya.
Dengan pesan yang kuat ini, Epyardi Asda mengajak masyarakat untuk melihat kepribadian asli setiap kandidat, bukan sekadar penampilan di media sosial atau narasi yang beredar.
Kontributor : Rizky Islam