SuaraSumbar.id - Basarnas menggelar latihan gabungan untuk kesiapsiagaan menghadapi ancaman megathrust di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya (Marsma) TNI Kusworo mengatakan, latihan gabungan ini dilakukan untuk menguji kesiapan semua pihak dalam menghadapi ancaman nyata di wilayah rawan bencana seperti Sumbar.
"Latihan gabungan ini tidak sekadar antisipasi dampak megathrust secara teoritis, tetapi juga sebagai simulasi langsung menghadapi bencana yang mungkin terjadi di Sumbar," kata Kusworo, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan semua elemen, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Hal itu diharapkan dapat menyebarkan semangat kewaspadaan ke lingkungan sekitar.
Latihan gabungan ini tidak hanya dilaksanakan di Sumatera Barat, tetapi juga di berbagai daerah rawan lainnya di Indonesia.
"Selain Sumbar, Basarnas menggelar latihan serupa di Aceh, Yogyakarta, Selat Sunda yang mencakup Anyer, Carita, hingga Tanjung Lesung, serta wilayah timur hingga Selat Bali dan Sorong di Papua," tambah Kusworo.
Indonesia terletak di pertemuan lempeng besar seperti Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, menjadikannya rawan terhadap bencana alam.
Sumatera Barat secara khusus menghadapi risiko tinggi karena banyaknya gunung berapi aktif di wilayah ini, yang berpotensi menimbulkan gempa bumi dan tsunami.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor, terutama di area yang sudah rawan bencana.
“Kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan. Latihan ini sangat penting untuk memperkuat upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan SAR di wilayah-wilayah yang rentan terhadap bencana,” ujar Kusworo.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyampaikan apresiasi atas langkah Basarnas dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Sumbar. Ia menyebutkan bahwa SAR di Padang adalah salah satu tim paling aktif di Indonesia, dengan pengalaman luas baik di darat maupun di laut.
“Potensi megathrust adalah ancaman nyata yang dampaknya bisa meluas ke sejumlah kabupaten/kota. Ini tanggung jawab bersama, dan kami berterima kasih kepada Kepala Basarnas atas dukungannya di Sumbar,” katanya.
Audy berharap bahwa simulasi latihan gabungan ini dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat kesiapsiagaan Sumbar dalam menghadapi potensi bencana.
"Dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam mengantisipasi megathrust semakin solid dan terarah," tutupnya. (antara)