Waspada! Kanker Serviks Jadi Penyebab Kematian pada Wanita

Padahal kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin.

Suhardiman
Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:52 WIB
Waspada! Kanker Serviks Jadi Penyebab Kematian pada Wanita
Ilustrasi kanker serviks. (ANTARA/Pexels)

SuaraSumbar.id - Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian pada wanita di negara berkembang, dan Indonesia menduduki peringkat kedua.

Hal ini dikatakan oleh konsultan Ginekologi Onkologi Eka Hospital BSD Dr. Muhammad Yusuf melansir Antara, Minggu (6/10/2024).

"Saat ini kanker serviks masih menjadi momok menakutkan bagi kaum perempuan di negara berkembang, termasuk Indonesia," katanya.

Pada banyak kasus, penderita kanker serviks sering datang dengan stadium lanjut, karena tidak terdeteksi sebelumnya. Padahal kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin.

Manfaat pap smear adalah untuk melihat adanya kelainan atau tidak di sel mulut rahim sebelum berkembang menjadi kanker.
"Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala agar kanker serviks dapat dideteksi dan ditangani sejak dini." ujarnya.

Kebanyakan kasus hampir tidak ditemui gejala apapun pada pengidap kanker serviks. Namun, para wanita harus tetap waspada jika memiliki keluhan keputihan berulang dan berbau, pendarahan di luar siklus haid, dan ada pendarahan atau bercak saat berhubungan intim.

Idealnya pap smear dilakukan oleh semua wanita yang telah menikah dan melakukan aktivitas seksual. Wanita yang aktif secara seksual dianjurkan melakukan pap smear tiga tahun sekali, apabila tidak ditemukan gejala, keluhan, ataupun pada deteksi awal.

"Jika dokter menemukan gejala dengan resiko tinggi disarankan melakukan pap smear setiap tahun. Sementara untuk wanita hamil jika tidak ada kelainan boleh melakukan pap smear setelah melahirkan, minimal tiga bulan pascalahiran," ungkapnya.

Saat melakukan pap smear, dokter kandungan akan memeriksa dengan cara mengambil sedikit sampel jaringan dari leher rahim kemudian akan diperiksa di laboratorium.

Hasil pemeriksaan pap smear hampir 90 persen adalah normal. Pada kasus pap smear abnormal, tidak selalu menandakan bahwa wanita tersebut mengidap kanker, namun perlu pemeriksaan lanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini