SuaraSumbar.id - Gunung Marapi, yang terletak di Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan terjadinya erupsi pada Sabtu, 14 September 2024, pukul 15.08 WIB.
Kejadian ini dipantau langsung dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, namun kolom abu erupsi tidak teramati karena kondisi cuaca yang berawan.
Menurut Ahmad Rifandi, petugas di Pos PGA Bukittinggi, "Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum sekitar 1.9 mm dan durasi kurang lebih 55 detik."
Saat ini, status Gunung Marapi ditingkatkan menjadi Level II (Waspada).
Baca Juga:80 Unit Rumah Relokasi Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Agam Rampung Desember 2024
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk pendaki dan wisatawan, untuk tidak memasuki zona berbahaya yang berjarak radius 3 km dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek.
Penduduk di sekitar lembah dan aliran sungai yang bermuara dari puncak Gunung Marapi juga diharapkan waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama selama musim hujan.
Dampak abu vulkanik yang mungkin terjadi diharapkan dapat diatasi masyarakat dengan menggunakan masker untuk menghindari iritasi pernapasan, serta melindungi mata dan kulit.
Masyarakat juga disarankan untuk menjaga kebersihan air dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam telah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk pemantauan lebih lanjut.
Baca Juga:Parah! Alat Pemantau Gunung Marapi di Sumbar Digondol Maling
Informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Marapi dapat diakses melalui aplikasi Magma Indonesia, situs resmi Badan Geologi, PVMBG, dan media sosial PVMBG.
Warga dihimbau untuk menghindari menyebarkan informasi yang belum diverifikasi dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Pemantauan situasi terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga sekitar dan mengantisipasi perkembangan lebih lanjut.
Kontributor : Rizky Islam