80 Unit Rumah Relokasi Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Agam Rampung Desember 2024

Pemerintah Pusat tengah membangun 80 unit rumah relokasi untuk korban banjir lahar dingin dan banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Riki Chandra
Selasa, 03 September 2024 | 14:44 WIB
80 Unit Rumah Relokasi Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Agam Rampung Desember 2024
Bencana alam berupa banjir lahar dingin dari Gunung Marapi telah menyebabkan kerusakan parah di daerah Simpang Bukik Lasi, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam pada Jumat (5/4/2024) sore, sekitar pukul 15.30 WIB.

SuaraSumbar.id - Pemerintah Pusat tengah membangun 80 unit rumah relokasi untuk korban banjir lahar dingin dan banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Pembangunan ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan hunian bagi warga terdampak bencana itu.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Agam, Rinaldi mengatakan, pembangunan rumah tersebut dilakukan di atas lahan seluas 1,47 hektare yang terletak di Talago, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung.

"Pembangunan telah dimulai sejak akhir Agustus 2024 dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2024," ujar Rinaldi, Selasa (3/9/2024).

Pembangunan 80 unit rumah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk merelokasi korban banjir lahar dingin dan banjir bandang Gunung Marapi.

Proyek ini dilaksanakan oleh PT Brantas Adi Praya, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atas perintah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain rumah, proyek ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti mushala, posyandu, jalan, dan drainase. Pemerintah juga memastikan pengadaan air bersih, pengolahan sampah, jaringan listrik ke rumah masyarakat, serta lampu penerangan jalan.

Setelah pembangunan selesai, 80 unit rumah ini akan dihibahkan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten Agam, sebelum akhirnya diserahkan kepada korban bencana di Kecamatan Sungai Pua, Canduang, dan sekitarnya.

"Total anggaran proyek ini masih dalam perhitungan Kementerian PUPR," tutup Rinaldi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak