SuaraSumbar.id - Sebanyak 1.107 tukik tuntong laut (Batagur borneoensis) dilepasliarkan ke Pantai Ujung Tamiang, Desa Kuala Pusong Kapal, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.
Yusriono, Ketua YSLI, menjelaskan bahwa tukik-tukik ini berasal dari penetasan telur yang dikumpulkan dari muara sungai. Penetasan ini merupakan yang terbesar selama satu dekade terakhir, dengan total 5.388 ekor yang telah dilepasliarkan sejak 2012.
"Umur tukik antara tiga hingga enam bulan. Telur-telur yang berhasil dikumpulkan antara Oktober 2023 hingga April 2024 berjumlah 1.939 butir dari 114 sarang, dan 1.107 tukik berhasil menetas," katanya melansir Antara, Minggu (11/8/2024).
Pihaknya tidak memiliki anggaran khusus untuk pelepasliaran tukik tuntong tahun ini. Namun demikian, sejak patroli pengamanan telur hingga penetasan, tetap rutin dijalankan dengan melibatkan masyarakat setempat yang berlatar belakang para nelayan tradisional.
"Jika sebelumnya kita disupport oleh dana CSR Pertamina Rantau, tahun ini sudah tidak ada kerja sama lagi. Tapi secara umum kegiatan patroli dari yayasan tetap ada, namun lebih menitik beratkan pada pola pemberdayaan warga yang mata pencariannya sebagai nelayan bubu kepiting," ungkapnya.
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata mengapresiasi upaya YSLI yang telah memotivasi anggota serta kelompok masyarakat untuk melakukan peningkatan jumlah individu tuntong laut, yang merupakan satwa dilindungi dengan status hampir punah.
"Tuntong laut merupakan hewan endemik muara sungai Aceh Tamiang dengan status terancam punah dan masuk daftar satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 tahun 1999, sehingga perlu dilestarikan melalui kegiatan konservasi," katanya.
Diketahui wilayah Ujung Tamiang Pusong Kapal telah diusulkan menjadi kawasan konservasi BKSDA Aceh dengan mengusung kegiatan pelestarian satwa endemik dan ekowisata mangrove.