Krisis BBM di Pasaman Barat? Antrean Panjang di SPBU, Warga Kesulitan Dapat Pertalite

"Kita terpaksa membeli BBM enceran dengan harga yang lebih mahal karena jika ikut antrean, akan memakan waktu yang lama," ujar Hanapi.

Chandra Iswinarno
Selasa, 16 Juli 2024 | 14:46 WIB
Krisis BBM di Pasaman Barat? Antrean Panjang di SPBU, Warga Kesulitan Dapat Pertalite
Ilustrasi antrean di SPBU. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraSumbar.id - Antrean kendaraan yang panjang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, terutama untuk jenis BBM pertalite dan biosolar.

Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat setempat terhadap BBM, seperti yang diungkapkan oleh Sales Branch Manager Pertamina Rayon III Sumbar, Dery, pada Selasa (16/7/2024).

Dery menjelaskan, "Beberapa hari terakhir terjadi antrean kendaraan di semua SPBU di Pasaman Barat. Hal ini menunjukkan pertumbuhan kebutuhan masyarakat akan BBM saat ini sehingga terjadi antrean panjang."

Pertamina Sumatera Barat akan melakukan evaluasi terhadap kuota BBM untuk memastikan kecukupan pasokan di wilayah tersebut.

Baca Juga:Beli Motor Bekas? Waspada Jaringan Pencurian! Begini Modus Operandinya

Lebih lanjut, Pertamina mengkaji kebutuhan masyarakat terhadap BBM jenis pertalite.

"Jika kebutuhan masyarakat meningkat dan tidak tertampung oleh kuota saat ini, maka akan diusulkan penambahan," tambah Dery.

Sementara itu, Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Sumatera Barat, Aulia Fazri, menyebutkan bahwa rata-rata kuota BBM jenis pertalite di masing-masing SPBU adalah sekitar 16 ton per hari.

Aulia menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat untuk memberikan data detail kebutuhan BBM berdasarkan jumlah kendaraan di wilayah tersebut.

Pertamina memastikan bahwa distribusi BBM jenis biosolar dan pertalite sesuai dengan alokasi BBM bersubsidi dari masing-masing SPBU.

Baca Juga:Ibu ke Warung, Anak Tewas Disundut hingga Dibanting Ayah TIri

Aulia menambahkan, "Jika terjadi pengisian ke pihak yang tidak berhak, mohon dilaporkan ke call center 135. Kami akan melakukan pemeriksaan dan memberikan sanksi tegas jika diperlukan."

Sebagai respons terhadap kondisi ini, beberapa warga, seperti Hanapi, mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM jenis pertalite.

"Kita terpaksa membeli BBM enceran dengan harga yang lebih mahal karena jika ikut antrean, akan memakan waktu yang lama," ujar Hanapi.

Pertamina dan pemerintah setempat terus berupaya meningkatkan efisiensi distribusi dan ketersediaan BBM untuk mencegah permasalahan ini berlarut-larut.

Dengan 9 SPBU yang beroperasi di Pasaman Barat, upaya peningkatan kapasitas dan pengawasan distribusi menjadi kunci utama mengatasi masalah antrean yang terjadi saat ini.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak