Alasan Gairah Seksual Suami-Istri Meningkat Saat Ramadan, Jangan Sampai Berdosa Besar dan Batalkan Puasa!

Hubungan intim di bulan suci Ramadan tetap dibolehkan. Dengan catatan, tidak dilakukan oleh pasangan suami-istri saat siang hari atau saat menjalankan puasa.

Riki Chandra
Selasa, 12 Maret 2024 | 19:15 WIB
Alasan Gairah Seksual Suami-Istri Meningkat Saat Ramadan, Jangan Sampai Berdosa Besar dan Batalkan Puasa!
Ilustrasi hubungan seksual (Shutterstock).

SuaraSumbar.id - Hubungan intim di bulan suci Ramadan tetap dibolehkan. Dengan catatan, tidak dilakukan oleh pasangan suami-istri saat siang hari atau saat menjalankan puasa.

Biasanya, aktivitas hubungan seks bisa meningkat di bulan Ramadan. Lebih-lebih bagi pasangan pengantin baru. Namun, jika dilakukan di siang hari jelas hukumnya haram dan membatalkan puasa.

Seksolog dr. Haekal Anshari mengungkapkan bahwa puasa Ramadan tak hanya bisa meningkatkan kesehatan tubuh, tapi juga bisa meningkatkan vitalitas atau stamina seksual. Dengan begitu, gairah makin bertambah.

Menurutnya, saat puasa, asupan kalori dari makanan untuk tubuh dibatasi lebih dari 12 jam. Kondisi inilah yang akhir merangsang produksi growth hormone dan hormon testosteron.

Growth Hormone atau hormon pertumbuhan, yaitu hormon anabolik yang berperan besar dalam pertumbuhan dan pembentukan tubuh khususnya pada masa pubertas.

Sedangkan hormon testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido, pembentukan massa otot, tingkat energi. Secara umum hormon ini mempengaruhi kinerja sistem reproduksi lelaki.

"Peningkatan produksi hormon testosteron menyebabkan peningkatan dan perbaikan fungsi seksual, antara lain dorongan seksual dan fungsi ereksi," jelas dr. Haekal Anshari dalam konten edukasi di akun instagram yang diunggah pada 3 April 2022.

Menurutnya, fungsi 'perbaikan' fungsi seksual ini sudah mulai akan terlihat di minggu-minggu awal Ramadhan. Selain bermanfaat untuk kesehatan seksual, tapi juga jadi tantangan karena tetap harus menahan hasrat selama berpuasa.

"Dan ini merupakan tantangan bernilai pahala bagi yang mampu mengendalikan hasrat tersebut, mulai dari sahur hingga berbuka puasa," papar dokter yang juga pakar kesehatan kulit itu.

Dalam kondisi ini, dr. Haekal mengingatkan untuk tidak menyalurkan hasrat seksual sembarangan, lantaran di bulan Ramadhan sehingga disarankan hanya dilakukan di malam hari dengan pasangan suami atau istrinya masing-masing.

"Walaupun terjadi peningkatan fungsi seksual, namun salurkan hanya di malam hari atau menjelang sahur, tentunya dengan pasangan yang sah," tutup dr. Haekal Anshari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini