SuaraSumbar.id - Pemilihan Presiden 2024 menyaksikan perkembangan strategis dengan semakin hangatnya hubungan antara kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), dan kubu pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Situasi ini menimbulkan spekulasi politik mengenai kemungkinan pembentukan koalisi antara kedua pasangan ini untuk menghadapi pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, kemungkinan terbentuknya poros koalisi antara paslon nomor urut 1 dan 3 terjadi karena elektabilitas mereka masih di bawah paslon Prabowo-Gibran.
"Mereka ingin bersatu karena elektabilitasnya yang rendah, jauh di bawah Prabowo-Gibran," ujar Ujang, Minggu (14/1/2024).
Ujang menambahkan, dalam dunia politik, tidak ada yang mustahil jika ada kesesuaian kepentingan antar paslon.
"Kedua kubu tampaknya memiliki tujuan yang sama untuk mengalahkan Prabowo-Gibran," lanjutnya.
Komunikasi antara kedua kubu ini telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto.
"Tim hukum kami sudah membangun komunikasi dengan paslon nomor 1, terutama dalam menghadapi intimidasi politik," kata Hasto kepada wartawan usai menghadiri sebuah acara di Jakarta Selatan pada Jumat, 12 Januari.
Kemungkinan koalisi antara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud menandakan pergeseran strategi politik yang signifikan menjelang Pilpres 2024, dengan berbagai paslon mencari aliansi untuk meningkatkan peluang mereka dalam pemilihan.
Baca Juga:Ekonom Senior Ramalkan Utang Indonesia Membengkak Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024
Kontributor : Rizky Islam