Kisah Rendang Asese Keliling Indonesia Pakai TIKI, Bisnis Terjaga Saat Pandemi

Usaha Rendang Asese beralamat di Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Riki Chandra
Selasa, 09 Januari 2024 | 18:18 WIB
Kisah Rendang Asese Keliling Indonesia Pakai TIKI, Bisnis Terjaga Saat Pandemi
Produksi Rendang Asese di Padang. #LogisTIKIndonesiaButuhAnakMuda [Suara.com/Dok.pribadi]

SuaraSumbar.id - Rendang Asese telah menjelajahi "lidah" nusantara hingga mancanegara. Laju bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu tetap terjaga saat pandemi Covid-19 mengisolasi pergerakan manusia. Jasa kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) punya andil besar membawa rendang Asese keliling Indonesia ketika wabah corona sedang menjadi-jadi. Bagaimana kisahnya?

Usaha Rendang Asese beralamat di Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Jauh sebelum beromzet ratusan juta per bulan, rendang Asese yang dirintis seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) sejak 2023 itu hanyalah usaha rumahan biasa. Bahkan, penjualannya awal-awal hanya dititipkan ke toko Kripik Balado Christine Hakim.

"Usaha rendang kami sudah berjalan 20 tahun. Alhamdulillah sampai kini perkembangannya terus membaik walau persaingan makin ketat," kata Eva Milza, pemilik Rendang Asese, kepada SuaraSumbar.id awal Desember 2023 lalu.

Meski usaha kecil, perempuan 69 tahun itu merancang bisnis profesional sejak awal merintis usaha rendang tersebut. Ia bahkan telah menyiapkan merek dagang berbadan hukum terlebih dahulu sebelum memproduksi rendang. Kini, Rendang Asese di bawah naungan PT. Asal Seiya Sekata (Asese).

Baca Juga:555 Bencana Alam Terjang Wilayah Sumbar Selama 2023, Angin Kencang dan Tanah Longsor Mendominasi

"Saya memang serius sejak awal membuat rendang. Nama Rendang Asese itu berasal dari merek toko material orang tua dan saya patenkan sejak memulai usaha agar kelak tidak bermasalah setelah dikenal banyak orang," tuturnya.

Awal merintis, Eva hanya membuat rendang paru kering khas Kota Payakumbuh, kampung halamannya. Kemudian, penjualannya dititip di toko orang lain. Secara berangsur, peminat rendangnya mulai meningkat. Alhasil, Eva harus memasak sekitar 6 hingga 10 kilogram rendang per hari.

"Rendang paru sudah laris sejak awal. Tapi karena bahan bakunya (paru) sulit, saya tambah jenis produk rendang daging agar ada pilihan pembeli juga," katanya.

Eva mengaku tak punya resep spesial dalam memasak rendang. Menurutnya, bumbu rendang sejatinya hampir sama di Ranah Minang. Produksi Rendang Asese sendiri merupakan khas rasa dari rendang Payakumbuh yang telah dipelajarinya sejak masa remaja.

Ibu satu anak itu memang hobi memasak sejak gadis. Apalagi, orang tuanya dulu punya usaha katering rumahan dan ia pun sering membantu. "Resep rendang hampir sama saja. Kami berupaya menyesuaikan dengan lidah nusantara karena pasarnya mayoritas ke pulau Jawa," katanya.

Baca Juga:Prabowo ke Anies: Kalau dari Ente Mah, Emang Gue Pikirin!

Pelan-pelan, Rendang Asese makin laris. Apalagi, saat itu, produksi rendang kemasan juga belum banyak kompetitor seperti hari ini. Rendang Asese melenggang menyasar pasar ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke luar negeri. Otomatis pendapatan Eva pun meningkat drastis.

"Permintaan makin beragam. Satu per satu mulai kami wujudkan," katanya.

Permintaan konsumen yang terus meningkat "memaksa" Rendang Asese menambah jenis produk rendangnya. Akhirnya, lahirlah rendang daging, rendang suir, lokan hingga rendang ikan tuna. Kemudian, hadir pula rendang ayam, belut dan rendang jengkol.

"Ada 8 produk utama Rendang Asese itu. Kami tambah juga dengan dendeng lambok, kering, batokok sampai keripik dan serundeng," kata istri pensiunan PNS itu.

Hari ini, Rendang Asese telah mempekerjakan sekitar 40 orang karyawan. Belasan tahun lampau, Eva Milza sendiri yang membuat rendangnya di dapur rumah menggunakan kompor minyak tanah. Modal awalnya pun dulu cuma sekitar sejutaan.

"Beli bahan ke pasar, masak sendiri, jualnya saya titip di kedai Kripik Balado Christine Hakim. Itu yang sangat membantu pengembangan omzet," kenangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak