SuaraSumbar.id - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) terus mengalami erupsi. Kali ini, letusan gunung diiringi dentuman. Suara itu bahkan terdengar oleh warga Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam pada Sabtu (16/12/2023) dini hari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mencatat terjadinya gempa berkekuatan 2,3 magnitudo dengan kedalaman 6 kilometer, persisnya di jam 03.14 WIB dengan lokasi pusat gempa di 8 kilometer barat daya Kota Bukittinggi.
"Saya kaget, suaranya berdentum. Gunung Marapi di puncaknya terlihat bercahaya. Kami takut meletus lebih besar," kata salah seorang warga, Widia (32).
"Di daerah kami di Bukit Batabuah letusan cukup keras terdengar, berguncang tidak terlalu kuat hanya letusannya keras. Puncak Marapi tidak terlihat jelas," kata Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus.
Ia kemudian mengungkap dari rekaman kamera pengingatai CCTV terpantau puncak Gunung Marapi mengeluarkan cahaya merah saat kejadian.
Dalam rekaman yang kemudian tersebar luas itu terlihat di kawasan puncak Gunung Marapi mengeluarkan percikan api yang diiringi asap tebal.
Petugas Pengamat Gunung Api (PGA), Teguh Purnomo mencatat Gunung Marapi (2.891 mdpl) mengalami satu kali kegempaan dengan Amplitudo 29,5 mm durasi 60 detik.
"Tektonik Lokal jumlah 2 kali, Amplitudo 5,1 hingga 29.5 mm dengan durasi hingga 68detik dan Vulkanik dalam dua kali serta tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5- 2 mm (dominan 1 mm),"
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tetap tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah puncak.
PGA Marapi merekap terjadinya 92 kali jumlah letusan dan 468 hembusan Gunung Marapi sejak erupsi pertama di Minggu (3/12/2023) hingga hari ini. (Antara)