SuaraSumbar.id - Militer Israel, dalam aksinya di Gaza, Palestina, baru-baru ini menjatuhkan ribuan lembar selebaran yang mengutip ayat 14 dari Surat Al-Ankabut dalam Alquran.
Sembari menyebar selebaran berisi surah Al-Ankabut itu, Israel mengancam membanjiri terowongan-terowongan di Gaza memakai air laut.
Tindakan ini, yang dilakukan dalam konteks militer, telah menimbulkan perdebatan dan kritik di berbagai kalangan.
Ayat yang dikutip dalam selebaran tersebut adalah:
Baca Juga:Israel Catut Surah Al-Ankabut, Sembari Ancam Banjiri Gaza Pakai Air Laut
فَأَنجَيْنَٰهُ وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."
Prof Quraish Shihab dalam tafsirnya, Tafsir Al-Mishbah, menjelaskan bahwa ayat ini adalah bagian dari narasi Alquran yang memberikan contoh tentang ujian dan ketabahan kaum beriman.
Kisah Nabi Nuh AS, yang termasuk dalam tujuh contoh tersebut, menggambarkan bagaimana ketabahan dan kesabaran seorang nabi dalam menghadapi tantangan dari kaumnya yang ingkar dan durhaka.
Selama 950 tahun, Nabi Nuh AS berdakwah kepada kaumnya, namun mereka tetap membangkang dan durhaka.
Baca Juga:Israel 'Pelintir' Surah Al-Ankabut, Ini Tafsir Sebenarnya Menurut Quraish Shihab
Akibatnya, kaum tersebut ditimpa banjir besar sebagai hukuman atas kezaliman mereka. Ayat ini menekankan pentingnya kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi cobaan, serta akibat buruk dari ketidakpatuhan dan kezaliman.
Ayat 15 dari Surat Al-Ankabut melanjutkan kisah tersebut, menceritakan bagaimana Nabi Nuh AS membangun bahtera atas perintah Allah SWT dan bagaimana ia dan orang-orang beriman yang bersamanya diselamatkan melalui bahtera itu dari topan.
Penggunaan ayat ini oleh militer Israel dalam konteks konflik di Gaza telah menimbulkan pertanyaan tentang sensitivitas dan konteks penggunaan teks-teks agama.
Bagi umat Islam, ayat ini mengingatkan akan kekuatan iman dan ketabahan dalam menghadapi cobaan, serta konsekuensi dari perbuatan zalim.
Penerapan ayat Alquran dalam propaganda militer ini juga menunjukkan kompleksitas interaksi antara agama, politik, dan konflik, memicu diskusi luas tentang cara-cara pemanfaatan teks agama dalam konteks kontemporer.
Kontributor : Rizky Islam