Bupati Pasaman Kampanyekan Cegah Stunting dengan Gerakan Hindari Pernikahan Dini

Pemkab Pasaman terus melanjutkan program pencegahan stunting dari hulu melalui kegiatan Pusat Informasi Konseling di SLTA se-Kabupaten Pasaman.

Riki Chandra
Jum'at, 01 Desember 2023 | 16:17 WIB
Bupati Pasaman Kampanyekan Cegah Stunting dengan Gerakan Hindari Pernikahan Dini
Ilustrasi stunting. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Pemkab Pasaman terus melanjutkan program pencegahan stunting dari hulu melalui kegiatan Pusat Informasi Konseling di SLTA se-Kabupaten Pasaman.

Bupati Sabar AS mengingatkan agar remaja terutama pelajar, untuk mempersiapkan diri mereka menyongsong kehidupan dewasanya kelak.

Menurutnya, Pemkab Pasaman sudah menancapkan tekad untuk mewujudkan generasi Pasaman yang unggul, cerdas secara intelektual dan berakhlakul karimah, dengan berbagai program prioritas yang sudah ditetapkan dalam RPJMD Pasaman 2021-2026.

"Mari kita wujudkan generasi muda Pasaman yang sehat, dengan pola hidup terencana, hindari pernikahan dini guna mencegah kelahiran anak stunting dan raih hidup yang berkualitas," pesan Sabar AS di Di MAN Sontang, Jumat (1/12/2023).

Bupati Sabar juga mengajak pelajar Madrasah itu untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat.

"Banyak sekali aktifitas yang dapat dilakukan pelajar. Selain aktifitas pokok dengan kelompok belajar, juga aktifitas olah raga, seni dan aksi penyelamatan lingkungan, serta gerakan sosial yang bermanfaat bagi banyak orang," jelas.

Menurut Bupati Sabar, program stunting harus dilaksanakan serius dan berkelanjutan. Target yang ditetapkan pemerintah pusat cukup berat.

Penurunan angka stunting tahun 2024 mesti tertekan ke angka 14%. Sementara data survey Kemenkes RI di tahun 2022 lalu, kasus stunting Pasaman masih dikisaran 28,9 %.

Turut diberikan reward bagi pelajar yang mampu menjawab pertanyaan bupati, termasuk hadiah bagi seorang siswi yang sudah tahfidz alquran 12 juz.

Kepala Dinas P2AKB, Furqan menyampaikan perlunya intervensi spesifik kepada remaja, terutama putri, dalam penanggulangan kasus stunting.

Dikatakan, para pelajar di sekolah dapat membentuk Pusat Informasi Konseling (PIK), terutama bagi pelajar putri.

Juga terhadap remaja di luar pelajar, bisa berinovasi membentuk posyandu remaja putri “GASING JARI” (CeGAh StuntING mulai dari remaJA putRI) dengan sasaran remaja putri.

"Tujuan program ini, agar remaja paham tentang keluarga terencana, terhindar dari pola pergaulan bebas dan mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan dewasa saat berumah tangga kelak," terang Furqan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini