SuaraSumbar.id - Potensi pariwisata halal di Sumatera Barat (Sumbar) harus bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Sebab, konsep wisata halal ini sejalan dengan falsafah hidup masyarakat Minangkabau.
“Konsep wisata halal diharapkan bisa lebih luas merangkul potensi yang dimiliki masyarakat sehingga manfaatnya juga lebih besar," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Selasa (14/11/2023).
Menurut Mahyeldi, potensi wisata yang dimiliki Sumbar, sangat lengkap mulai dari dasar laut, pulau-pulau, pantai, ngarai dan air terjun hingga gunung-gunung yang menawarkan pengalaman mendaki yang menarik.
Sumbar juga punya kekayaan budaya yang unik hingga kuliner yang telah mendapat pengakuan dunia sebagai salah satu makanan terenak di dunia.
"Potensi ini jika dikelola dengan baik menggunakan konsep wisata halal, tentu akan memberikan dampak luas bagi masyarakat," katanya.
Terkait Musyawarah Daerah (Musda) II Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Sumbar, Mahyeldi berharap bisa menjawab tantangan pengembangan wisata halal di Sumbar.
Hal itu sesuai dengan misi Pemprov Sumbar, yaitu menjadikan daerah ini sebagai destinasi halal utama di dunia didukung oleh berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Ketua DPP PPHI, H. Riyanto Sofyan Datuak Rajo Ampek Suku mengatakan PPHI Sumbar sangat berkomitmen dalam mendukung perkembangan pariwisata halal di Sumbar. Dalam penilaian tahun 2023, Sumbar berada di peringkat ke-3 di bawah NTB dan Aceh.
“Sumbar semakin baik persiapannya untuk melayani wisatawan Muslim. Sumbar sebagai daerah yang menerapkan ABS-SBK, memiliki potensi yang sangat bagus dalam mengembangkan wisata halal. Walaupun sudah peringkat ke-3, tetap perlu komitmen bersama untuk membuktikan bahwa Sumbar memang pantas menjadi tujuan utama pariwisata halal kelas dunia,” ucap Riyanto.
Data Dinas Pariwisata Sumbar, hingga akhir September 2023, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar tercatat sudah 7.435.933 orang. Dari jumlah itu 39.170 di antaranya adalah wisatawan mancanegara. (Antara)