Bahaya Stroke Turunan Ancam Kesehatan Calon Bayi, Ibu Hamil Wajib Penuhi Gizi Kandungan

Ibu hamil harus mewaspadai faktor stroke keturunan. Sebab, hal itu bisa mengancam kesehatan calon bayi di dalam kandungan jika gizinya tidak terpenuhi.

Riki Chandra
Senin, 30 Oktober 2023 | 16:28 WIB
Bahaya Stroke Turunan Ancam Kesehatan Calon Bayi, Ibu Hamil Wajib Penuhi Gizi Kandungan
Ilustrasi wanita hamil. [Pexels/Leah Kelley]

SuaraSumbar.id - Ibu hamil harus mewaspadai faktor stroke keturunan. Sebab, hal itu bisa mengancam kesehatan calon bayi di dalam kandungan jika gizinya tidak terpenuhi.

“Kalau ibu hamil, asam folat, vitamin D itu mau engga mau diminum, dan ibu hamil dapat gizi yang cukup dan baik, konsultasi dengan dokter kebidanan agar memastikan bayinya sehat,” kata dokter spesialis neurologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Rakhmad Hidayat Sp.S(K) MARS dalam diskusi tentang stroke, Senin (30/10/2023).

Rakhmad mengatakan, anak yang memiliki stroke bawaan dari lahir bisa saja terkena serangan saat berumur di bawah 15-20 tahun.

Ia juga menegaskan jika dalam keluarga baik dari pihak ayah dan ibu memiliki riwayat penyakit stroke maupun bebagai faktor risikonya seperti diabetes dan kolesterol tinggi, ibu yang sedang hamil harus waspada dan menjaga kehamilannya.

Baca Juga:Keji! Pria di Cengkareng Bunuh Pacarnya yang Hamil, Mayatnya Ditaruh di Kolong Dapur dan Ditumpuk Sampah

Selain itu, jika anak sudah lahir, ada beberapa teknik khusus dimana dokter dapat mendeteksi kapan akan terjadinya stroke dengan melakukan pemeriksaan magnetic resonance angiography (MRA).

“Itu untuk mendeteksi ada atau tidak gangguan di pembuluh darahnya, kalau keluarga ada yang berisiko itu mau atau tidak mau dilakukan,” katanya.

Ia menganjurkan pemeriksaan menggunakan MRA dilakukan saat anak berusia sekitar 10 atau 20 tahun karena biasanya harus dibius. Selain itu juga ada teknik dengan tindakan operasi dimana menyambung pembuluh darah luar ke dalam (bypass) untuk menangani sumbatan pembuluh darah.

Pengobatan yang dilakukan pun hanya untuk mengobati keluhan yang muncul, bukan mengobati faktor genetik yang sudah ada. Sehingga anak dengan faktor risiko stroke harus menjaga pola hidupnya dengan tidak merokok, menjaga kadar gula darah dan menjaga berat badan agar tidak menjadi obesitas.

“Faktor risiko itu tidak bisa diubah, jadi meskipun dia tidak punya faktor risiko dia tetap punya peluang untuk stroke itu sudah pasti kalau tidak perbaiki gaya hidup,” ucap Rakhmad.

Baca Juga:Polisi Ringkus Pembunuh Wanita Hamil di Cengkareng, Korban Tewas Dicekik Kekasih

Stroke bisa muncul kapan saja tanpa ada gejala. Penyakit ini bisa menyerang tulang belakang, atau pun mata yang disebabkan karena pembuluh darah yang tersumbat. Pingsan atau kejang merupakan salah satu tanda stroke yang bisa dilihat dalam waktu kurang dari 24 jam dan biasanya terjadi selalu mendadak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini