SuaraSumbar.id - Fotografer asal Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Iggoy el Fitra, meraih foto budaya terbaik dalam ajang Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2023 yang berlangsung di Balai Budaya Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/5/2023).
Foto karya pewarta foto Kantor Berita Antara Biro Padang itu menjadi foto terbaik kategori Art, Culture, and Entertainment dengan judul karya "Festival Galundi Singkarak" yang diabadikan di Nagari Batu Taba, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Foto tersebut diabadikan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dengan menampilkan arak-arakan jamba di atas jalan irigasi di antara pesawahan.
Sebagai fotografer yang sering memotret budaya dan pariwisata, Iggoy datang ke Surabaya menerima piala APFI menggunakan deta, ikat kepala khas Minangkabau.
Piala tersebut merupakan piala kelima yang pernah diterima dari ajang yang sama sejak tahun 2014. Dari lima piala, tiga di antaranya merupakan kategori budaya. "Alhamdulillah. Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi saya dan juga melecut semangat untuk terus berkarya," kata Iggoy.
Baca Juga:Bak Hero, Dedi Mulyadi Berikan Pekerjaan Pada Sabil yang Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil
Perjuangkan Hak dan Aktif Mengedukasi
Nama Iggoy el Fitra tak asing bagi insan fotografer nasional, khususnya di Sumbar. Pria bernama asli Fitra Yogi ini telah malang melintang di dunia pemotretan sejak 16 tahun silam. Tak terhitung jumlah penghargaan yang telah diraihnya mulai dari tingkat daerah hingga nasional.
"Kalau motret sudah mulai sejak 2005. Jadi wartawan baru 2007," katanya.
Pria 41 tahun itu juga dikenal sebagai pewarta foto yang lantang menyuarakan soal hak cipta sebuah karya. Dia menentang orang-orang dengan gampang dan mudah saja mencomot karya foto orang lain tanpa izin. Bahkan, Iggoy pernah melaporkan Pemkot Pariaman karena mengambil puluhan karyanya tanpa izin di tahun 2013 silam.
Sampai hari ini, Iggoy tetap komit menyuarakan tentang mahalnya nilai sebuah karya. Tahun lalu, ia juga sempat memprotes Pemkot Padang yang menggunakan karya fotonya tanpa izin.
Baca Juga:Manjakan Visual Creator, Aneka Warna Indah Luncurkan Zhiyun Molus X100 dan Molus G60
"Mendapatkan karya itu butuh perjuangan dan menunggu momen. Jangan seenaknya mengambil tanpa izin. Apalagi sampai digunakan untuk tujuan komersil," bebernya.
Selain aktif meliput berita, Iggoy juga dikenal sebagai praktisi fotografi yang aktif berbagi ilmu kepada mahasiswa di berbagai kampus. Dia tak bosan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya mengasah diri dalam dunia fotografi.
Bagi Iggoy, kemampuan memotret harus terus diasah. Dia tak ingin fotografer pemula hanya berhenti pada momen lomba-lomba yang justru mengendorkan semangat untuk memburu hal-hal baru. "Harus terus motret. Juara-juara lomba itu hanya bonus dari ketekukan terhadap dunia fotografi," tuturnya yang sudah bergabung dalam komunitas fotografi sejak 2006 silam.
Selain terus memotret, kata Iggoy, fotografer juga harus belajar dari karya orang lain. "Pupuk saja terus kualitas diri dan pelajari hasil karya orang lain," katanya.
Diketahui, APFI 2023 telah menyeleksi sebanyak 2.512 karya foto dari 300 wartawan di Indonesia. Selama 12 jam, dewan juri memilih 13 foto terbaik dari 7 kategori.
Ketua Umum PFI Nasional, Reno Esnir mengapresiasi pemerintah provinsi dan kota, PFI Surabaya, serta seluruh stakeholder yang telah mendukung gelaran APFI. “Selamat kepada seluruh penerima Anugerah, semoga foto-foto yang membanggakan ini bisa menjadi penyampai pesan kepada khalayak dan pemerintah jika ada hal-hal yang belum tuntas. Dan juga terima kasih kepada semua pihak yang mendukung APFI 2023, award ini tidak akan terselenggara tanpa bantuan dari semua mitra dan stakeholder yang mendukung,” kata Reno.