"Hanya sampai di depan lift saya ketemu sama mbak-mbak bagian kebersihan, di situ dia kaget liat saya berdarah-darah dan memang pada saat itu Ferry menyuruh mbaknya mundur-mundur, makanya mbaknya mundur," ucapnya.
Bak dikejar psikopat dalam film thriller, Venna saat itu sempat meminta si petugas kebersihan untuk memanggil polisi hingga pada akhirnya ia kembali dimasukkan ke dalam kamar.
"Tapi sebelum mundur, saya udah bilang 'mbak tolong panggil polisi, tolong panggil polisi'," kisahnya saat itu.
"Habis itu saya kembali ke kamar, saya inget saya ngambil HP yang salah, yang ngga ada WAnya, kemudian saya ambil lagi (HP yang ada WAnya)," ujarnya.
Baca Juga:Alvin Faiz Beberkan Pernah Alami KDRT dari Larissa Chou: Perut, Muka, Kena Semua
Alih-alih berhenti menganiaya Venna, Ferry malah melakukan kekerasan lainnya setibanya di kamar.
"Kemudian dia dorong lagi saya ke tembok dan disitu saya natap matanya, saya bilang, 'Inget Ferry, kamu punya ibu perempuan, kamu punya adik perempuan'. Di situlah dia seperti tersadar, pupil matanya berubah," bebernya.
Kesempatan tersebut akhirnya digunakan Venna untuk melakukan video call dengan seseorang secara acak.
"Di situlah saya ada kesempatan ambil handphone, kemudian saya asal mencet dan ternyata kepencet video call dan mas Didi itulah ketua DPD perindo yang bisa liat darah saya karena dia ngangkat, satu-satunya orang yang ngangkat," sebutnya lagi.
Setelah melakukan video call tersebut, Venna mengatakan sang suami berhenti menyerangnya.
Baca Juga:Gaet Sunan Kalijaga, Pihak Ferry Irawan Berharap Damai dengan Venna Melinda seperti Leslar?
"Dari situlah Ferry berhenti ngga menyerang saya lagi, karena kalo dia nyerang terbukti kan live," ucap jebolan Abang None Jakarta ini.