SuaraSumbar.id - Cristiano Ronaldo menyebutkan bahwa keluarga Glazer, bos Manchester United tidak mempedulikan sepak bola. Mereka hanya semata-mata sebagai "klub pemasaran".
Komentar itu muncul dalam wawancara menggemparkan yang pertama kali ditayangkan Minggu (13/11/2022). Ronaldo berkata kepada Piers Morgan bahwa dia merasa dikhianati oleh Manchester United dan mengaku tidak menghormati manajer Erik ten Hag.
Keluarga Glazer sendiri berulang kali dikritik penggemar United karena tidak cukup berinvestasi dalam tim yang dalam lima tahun ini tak menjuarai apa pun.
Ronaldo mengaku tidak pernah berbicara dengan pemilik United asal Amerika Serikat itu.
Baca Juga:Respons Berkelas Wayne Rooney Tanggapi Sindiran Cristiano Ronaldo: Kasih Masukan Alih-alih Marah
"Keluarga Glazer, mereka tidak peduli kepada klub ini atau olahraga profesional. Manchester (United) adalah klub pemasaran," kata Ronaldo kepada Morgan dalam TalkTV.
"Saya menginginkan yang terbaik untuk klub ini. Inilah alasannya saya datang ke Manchester United dan mengapa saya mencintai klub ini."
“Tetapi Anda menghadapi beberapa masalah di dalam yang tidak membantu (kami) mencapai level teratas seperti (Manchester) City, Liverpool, dan bahkan sekarang Arsenal. Klub dengan dimensi ini menurut saya seharusnya berada di puncak dan sayangnya, mereka tidak."
Ronaldo beranggapan akan sulit bagi United untuk berada di puncak permainan dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Pada Senin, sumber-sumber mengatakan kepada ESPN bahwa United sangat marah kepada Ronaldo atas tuduhan dia telah dikhianati oleh MU.
MU membantah pernyataan Ronaldo bahwa dia dipaksa pergi dari Old Trafford musim panas lalu dan bahwa fasilitas pelatihan di Carrington belum pernah diperbarui sejak dia hengkang ke Real Madrid pada 2009.
Setan Merah mengeluarkan pernyataan bahwa “Manchester United mencatat liputan media mengenai wawancara Cristiano Ronaldo itu. Klub akan mempertimbangkan tanggapannya setelah fakta lengkap sudah terkumpul."
"Fokus kami tetap kepada persiapan menghadapi paruh kedua musim dan melanjutkan momentum, kepercayaan, dan kebersamaan yang dibangun di kalangan pemain, manajer, staf, dan penggemar". (Antara)