Mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais Wafat, Ini Profilnya

Ia juga tidak bisa memberi tahu penyakit apa yang diderita almarhum.

Suhardiman
Jum'at, 11 November 2022 | 15:29 WIB
Mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais Wafat, Ini Profilnya
Mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais Wafat. [Ist]

SuaraSumbar.id - Mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais meninggal dunia di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. Wali Kota periode 1993-2003 itu dikabarkan berpulang pada Kamis 10 November 2022 malam.

Juru Bicara RSUP M Djamil Padang, Gustavianof melansir Covesia.com--jaringan Suara.com membenarkan kabar tersebut.

"Benar, Pak Zuiyen memang meninggal di RS Dr. M. Djamil. Kabar itu memang benar," katanya, Jumat (11/11/2022).

Namun demikian, dirinya belum bisa memastikan kapan mantan Wali Kota Padang itu meninggal dunia. Ia juga tidak bisa memberi tahu penyakit apa yang diderita almarhum.

Baca Juga:Latihan Perdana Bareng Timnas Indonesia U-19, Ivar Jenner dan Justin Hubner Semringah

"Penyakit pasien tidak bisa diberitahukan. Yang jelas baru meninggal. Sedang ngurus surat untuk kepulangan pasien," ujarnya.

Profil Zuiyen Rais

Zuiyen Rais bergelar Sutan Ibrahim. Dirinya lahir pada 13 Desember 1940 di Kapau, Tilantang Kamang Agam. Zuieyn menjabat sebagai Wali Kota Padang selama dua periode sejak tahun 1993 hingga 2003.

Dirinya merupakan seorang putra dari pasangan Rais Pakiah Ibrahim dan Hj Kasima. Zuiyen menikahi Dra. Hj. Asni Ayub pada tahun 1970. Asni bekerja sebagai seorang dosen/lektor kepala di IKIP Padang. Mereka dikaruniai empat orang anak bernama Ezra Aditia, Raf Indria, Azri Satya, dan Izra Fitria.

Zuiyen memulai pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Kapau (1953), SMP Negeri 5 Bukittinggi (1956) dan SMA Negeri 2 Birugo Bukittinggi (1959). Dirinya lalu meraih gelar sarjana muda dari Jurusan Sejarah IKIP Padang (1963). Ia juga meraih gelar sarjana lengkap di kampus yang sama (1966).

Baca Juga:Perbandingan Spesifikasi Realme 9 Vs Realme 10, Mana Lebih Gahar?

Zuiyen lalu bekerja sebagai asisten dosen dan wartawan di Harian Aman Makmur. Saat bekecimpung di dunia wartawan, Zuiyen terpilih menjadi Ketua PWI Kota Padang (1968-1970). Ia mengikuti pelatihan jurnalistik di Belanda tahun 1969.

Sepulang dari Belanda, ia terpilih sebagai anggota Badan Pemerintahan Harian (BPH) Bidang Sosial Budaya Kotamadya Padang (1970-1974). Berawal dari situlah ia memulai karier sebagai pegawai negeri bidang pemerintahan.

Setelah itu, ia diangkat sebagai Kepala Terpedda Kotamadya Padang (1974-1980). Kemudian, ia menjadi Asisten I Bidang Pemerintahan (1980-1981).

Zuiyen diangkat sebagai Kepala Bappeda Tk. II Kotamadya Padang (1981-1987). Pada saat yang sama, ia menjabat Pembantu Rektor II Universitas Bung Hatta (1981-1986) - PTS yang didirikan oleh Hasan Basri Durin dan kawan-kawan termasuk Zuiyen sendiri.

Terdorong karena sudah menjadi pembantu rektor, Zuiyen melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Ia meraih gelar S2 Master Penyuluhan Pembangunan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1986.

Tesisnya berjudul Hubungan Ciri-Ciri Pribadi dan Perilaku Kepemimpinan Kepala Desa dalam Perencanaan Pembangunan Desa.[6] Tamat dari IPB, ia diangkat menjadi Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Sekwilda Padang (1987-1990).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini