SuaraSumbar.id - Produksi minyak nilam di Kabupaten Aceh Selatan, menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena harga yang mulai stabil.
"Produksi minyak nilam kita di Aceh Selatan alhamdulillah beberapa tahun ini sudah mengalami peningkatan," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Aceh Selatan Ferdi melansir Antara, Rabu (24/8/2022).
Peningkatan produksi minyak nilam terlihat dari hasil 2019 sebanyak 37 ribu ton, 2020 naik menjadi 53 ribu ton, dan 2021 mencapai 61,8 ribu ton.
Sedangkan untuk 2022, kata Ferdi, pihaknya belum melakukan rekapitulasi jumlah produksi karena baru dapat dilakukan hingga akhir Desember nanti.
Baca Juga:Wow, Setengah Tahun Desa Wisata Serang Purbalingga Raup Pendapatan Rp 3,5 Miliar
Namun demkian, ia meyakini produksinya akan terus meningkat mengingat harga nilam saat ini masih cenderung stabil. Kemudian luas lahan dan jumlah petaninya juga semakin banyak.
"Untuk 2022 belum ada, mungkin akhir Desember nanti, apalagi nilam tanaman musiman, maka akhir tahun nanti baru ada berapa yang diproduksi. InsyaAllah terus meningkat," ujarnya.
Ia mengatakan, tingkat produksi minyak nilam ditentukan oleh harga jual. Jika harga semakin mahal maka produksinya juga semakin banyak karena para petani akan lebih semangat menanam.
"Kuncinya harga nilam, sekarang meningkat karena memang harganya sudah relatif stabil sekitar Rp 550 ribu per kilogram. Kalau sebelumnya hanya berkisar antara Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu per kilogramnya," katanya.
Baca Juga:Hobi Unik, Titiek Puspa Sering dan Senang Beri Makan Semut