Sering Pakai Topi Dianggap Bisa Picu Kebotakan, Begini Faktanya

Terlalu sering pakai topi dianggap bisa menyebabkan kebotakan. Namun, menurut seorang dermatologis dari UCLA, Dr. Hayley Goldbach, anggapan itu tidak valid.

Riki Chandra
Rabu, 20 Juli 2022 | 15:15 WIB
Sering Pakai Topi Dianggap Bisa Picu Kebotakan, Begini Faktanya
Ilustrasi topi. [unsplash/palon]

SuaraSumbar.id - Terlalu sering pakai topi dianggap bisa menyebabkan kebotakan. Namun, menurut seorang dermatologis dari UCLA, Dr. Hayley Goldbach, anggapan itu tidak valid.

Ia menyebut sebaliknya, bukan memakai topi yang menyebabkan botak, melainkan banyak orang yang memiliki masalah rambut menipis, yang justru memakai topi.

"Saya pikir, jawaban singkatnya adalah mengenakan topi mungkin bukan satu hal yang perlu dikhawatirkan," katanya dikutip Suarq.com dari Time, Selasa (19/7/2022).

Senada dengan Goldbach, seorang spesialis bedah plastik di bidang restorasi rambut, Dr. Michael Wolfeld, juga mengatakan bahwa kebotakan lebih kepada masalah genetik.

Baca Juga:Mitos atau Fakta: Pakai Topi Bisa Sebabkan Kebotakan?

Kata Wolfeld, pola kebotakan pada laki-laki dan perempuan terkait dengan sensitivitas hormon yang disebut dihydrotestosterone (DHT) yang dapat memengaruhi kulit kepala maupun bagian tubuh lainnya.

Tapi Wolfred juga mengatakan bahwa penyebab kebotakan berasal dari banyak faktor. Misal, menguncir rambut dengan sangat ketat, yang dapat membuat ketegangan dan menarik folikel rambut.

"Kalau dilakukan selama bertahun-tahun, ketegangan itu dapat menyebabkan rambut rontok," kata Wolfield.

Dan Wolfied percaya banyak orang tidak mengenakan topi 'seketat' saat menguncir rambut.

Sementara itu, konsep 'ketat' juga sangat subjektif. Dari penggunaan topi, ketika topi membuat tanda di bagian dahi, hal tersebut sudah masuk kategori ketat dan baiknya topi harus dikendori lagi.

Baca Juga:Gak Ribet, Ini 5 Tips Mencegah Kebotakan Pada Pria

"Saya pikir apabila seseorang mengenakan topi sangat ketat dalam periode yang sangat lama, setiap hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun, hal tersebut dapat merusak rambut," kata Wolfeld, yang pada akhirnya menyebabkan kebotakan.

Bahan yang digunakan pada topi seperti pewarna dan tekstil juga dapat memengaruhi.

Hal tersebut diutarakan Dr. Adam Friedman, seorang profesor dermatologi dari George Washington University.

"Jika topi menyebabkan reaksi alergi di kulit kepala, hal itu bisa menyebabkan rambut rontok karena peradangan," katanya

Tapi kata Friedman dan banyak ahli lainnya, mengenakan topi tidak memberikan faktor serius pada kasus kebotakan. "Secara umum topi tidak menyebabkan kebotakan," katanya.

Topi malah dapat melindungi kulit kepala dan bagian muka dari paparan sinal ultraviolet yang berlebihan, yang pada akhirnya, dapat menyebabkan kanker kulit. (Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini