![Taylor D Schabusiness, perempuan berusia 24 tahun di Wisconsin, Amerika Serikat, terancam hukuman paling berat, setelah didakwa membunuh pacarnya, menyetubuhi serta memutilasi mayatnya termasuk alat kemaluan lelaki tersebut. [Daily Star]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/07/09/48864-cewek-bunuh-pacar-dan-mutilasi-2.jpg)
Ketika polisi bertanya kepada tersangka, yang didiagnosis dengan gangguan bipolar, tentang apa motif dirinya membunuh Shad secara keji, perempuan itu hanya menjawab: "Itu pertanyaan yang bagus."
Polisi lantas menemukan riwayat bahwa Taylor sempat dirawat pada klinik kesehatan mental selama bertahun-tahun.
Setelah keluar dari klinik itu, ia menjalin hubungan dengan Shad. Selama berpacaran, Taylor dan Shad seringkali menghabiskan waktu sehari-hari dengan mengisap narkotika jenis sabu serta berhubungan seksual.
Menurut polisi, Taylor mengaku sempat mencekik leher Shad Thyrion. Tetapi Taylor bersikeras tidak bermaksud membunuhnya.
Baca Juga:Musim Panas di Alaska Matahari Bersinar hingga 19 Jam Sehari
"Kepada penyidik, Nona Taylor mengaku mencekik hingga korban mulai batuk darah dan wajahnya berubah menjadi ungu. Tapi ia terus mencekiknya karena berpikir dirinya sudah sejauh itu."
Taylor dalam sesi pemeriksaan kemudian bertanya kepada tim detektif, "Apakah kalian tahu bagaimana rasa mencintai sehingga kalian membunuhnya?"
Catatan pengadilan juga menyatakan bahwa Taylor menggunakan pisau dari dapur rumah untuk memotong tubuh Thyrion.
"Pelaku memakai pisau pemotong roti karena menurutnya paling baik lantaran ujungnya bergerigi."
Dalam dokumen pengadilan juga terungkap, Taylor sempat berkata kepada tim penyidik bahwa dirinya bersenang-senang menemukan semua organ tubuh Shad yang dipotong-potong.
Baca Juga:Ilmuwan Hitung Kapan Covid-19 Bisa Menjadi Endemik di Negara Ini, Katanya 2 Tahun Lagi
"Dia juga mengaku kepada tim penyidik melakukan tindakan seksual dengan mayat selama dua atau tiga jam setelah korban meninggal."