SuaraSumbar.id - Jajaran Ditreskrimsus Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) membekuk lima pelaku dugaan kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dua pelaku di antaranya merupakan pemodal.
Para pelaku yakni Y (60) berprofesi sebagai sopir, RJ (31) dan R (23). Sedangkan dua pelaku yang merupakan pemodal yakni RA (19) dan E (50).
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Satake Bayu Setianto mengatakan, penangkapan dilakukan tim Ditreskrimsus Polda Sumbar langsung ke gudang penimbunan di Terminal Truk, Koto Hilalang, Kecamatan Lubuk Kilangan.
"Kelima pelaku dilakukan tangkap tangan diduga melakukan penyalahgunaan pengangkutan BBM yang di subsidi pemerintah tanpa izin," katanya, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga:Kenapa Pelanggan Diminta Pakai MyPertamina Padahal Dilarang Main HP di SPBU?
Saat penggrebekan, kata Satake, selain pelaku juga disita puluhan jeriken berisikan BBM jenis biosolar. Selain itu, juga disita truk tongkang diduga dijadikan sebagai mobilitas.
"Sebanyak 35 jeriken kapasitas 33 liter, 16 jeriken kapasitas 35 liter berisikan BBM jenis biosolar. Kemudian juga disita 54 jeriken kosong," tuturnya.
Ditambahakannya, pelaku melakukan pembelian BBM tersebut di salah satu SPBU di Kota Padang menggunakan truk dengan tengki yang sudah di modifikasi.
"Jadi pelaku mengangkut BBM menggunakan truk yang tangki sudah mereka modif untuk dibawa ke gudang. Kemudian BBM itu dimasukkan ke dalam jiriken untuk dijual kembali," tuturnya.
Atas perbuatannya, kelima pelaku dijerat dengan Pasal 55 undang-undang Nomor 22 tahun 2021 tentang minyak dan gas bumi yang dirubah pada Pasal 40 angka 9, undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca Juga:Dua Orang Polisi Ditusuk Tersangka Kasus Narkoba di Limapuluh Kota, Leher dan Punggung Robek
Kontributor : B Rahmat