SuaraSumbar.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa kecil kemungkinan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Jumat 1 April 2022.
BMKG menyampaikan bahwa untuk penentuan awal bulan Ramadhan, informasi data-data hilal (hasil hisab) saat matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan rukyat (Observasi) hilal.
“Ketinggian hilal pada tanggal 1 April 2022 terbilang masih rendah sehingga akan sulit teramati,” begitu BMKG merilis di akun Facebook resminya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (29/3/2022).
Dalam unggahan tersebut, BMKG juga melampirkan grafis informasi data hisap hilal saat matahari terbenam pada Jumat 1 April 2022. Data tersebut menunjukkan, tinggi hilal 1,12 derajat di Jayapura, sampai dengan 2,19 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Untuk menentukan permulaan Ramadan dan Idul Fitri, Kemenag biasanya menggunakan dua cara, yaitu hisab dan juga rukyatul hilal. Cara penentuan awal puasa Ramadan dan Idul Fitri oleh Kemenag dilakukan dengan perhitungan matematis dan astronomis ditambah pengamatan langsung terhadap penampakan bulan.
BMKG sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari. BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dan lainnya) dalam penentuan awal bulan hijriyah.
Di samping memberikan informasi data-data hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara daring (live streaming) di kanal www.bmkg.go.id/hilal setiap bulan.