SuaraSumbar.id - Kehadiran Nagari Digital Masjid (NDM) Bank Nagari mempermudah masyarakat untuk bersedekah dan berinfaq. Para perantau yang ingin membangun masjid dan musala di kampung halamannya, kini dengan sekejap bisa mengirimkan uang lewat aplikasi NDM.
Layanan amal menuju akhirat ini pertama kali hadir di Indonesia. NDM diluncurkan Bank Nagari bekerjasama dengan Dewan Pengurus Masjid Indonesia (DMI) Sumbar bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pada 17 Desember 2021. Aplikasi ini merupakan produk lokal hasil karya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul bank kebanggaan Ranah Minang itu.
Selepas salat magrib di Masjid Agung Al-Muhsinin Kota Solok, Sabtu (19/3/2022), seorang wanita berjalan pelan ke luar dari pintu bagian belakang. Dia beranjak bersama dua bocah laki-laki ke arah papan pengumuman yang berdiri di samping bagian luar tempat salat.
Namanya Vivi (28). Niatnya ke papan pengumuman itu untuk bersedekah lewat barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Nagari yang tertempel di bagian kanan papan pengumuman itu. "Saya tahunya dari kakak sepupu yang biasa salat di sini. Mau coba juga sedekah lewat layanan ini," katanya saat berbincang dengan salah seorang jemaah lainnya sambil berdiri.
Baca Juga:Pakar Ekonomi Sebut Konversi Bank Nagari ke Syariah Menunggu Tindakan Urgen Gubernur Sumbar
Sedang asyik berbincang soal layanan sedekah online, dua jemaah perempuan itu dihampiri salah seorang petugas masjid. Dia pun memberikan informasi bahwa kini selain dengan barcode QRIS, juga ada aplikasi NDM yang menyediakan layanan bersedekah lebih cepat.
Vivi pun mencoba mendownload aplikasi NDM lewat telepon pintarnya. Setelah melihat fiturnya, dia pun bersedekah lewat NDM melalui pengiriman uang via M-banking. "Awalnya mau coba pakai barcode QRIS di masjid, ternyata ada aplikasi langsung juga. Saya yang kurang update," katanya.
Bersedekah lewat NDM yang terintegrasi ke layanan QRIS sangat mudah dan praktis. Cukup download NDM di Play Store Android. Kemudian, klik nama masjid yang hendak dituju. Tekan menu donasi dan setelah itu akan muncul barcode QRIS. Pilihan transfer menyediakan M-banking dan internet banking. Nominal bersedekah pun bisa dikirim mulai dari 100 rupiah.
Menurut ibu dua anak itu, aplikasi NDM sangat membantu masyarakat. Banyak ibu-ibu yang ingin bersedekah di hari Jumat, namun terkadang terhalang datang ke rumah ibadah karena sedang berhalangan (haid). "Kalau lewat aplikasi kan nggak ada pembatas. Bisa kapan dan dimana saja," katanya.
Pengurus Masjid Agung Al-Muhsinin Kota Solok, Yusrizal membenarkan bahwa sedekah lewat NDM mulai diminati, namun jumlahnya belum seberapa. Dia sendiri telah berupaya menyosialiasikan NDM dan barcode QRIS Bank Nagari kepada jemaah. Tak jarang, Yusrizal menghampiri jemaah yang penasaran dengan layanan itu. Kemudian, dijelaskannya soal QRIS dan termasuk aplikasi NDM.
"Selalu kami umumkan tiap salat Jumat. Alhamdulillah, sekarang mulai berangsur-angsur yang bersedekah lewat NDM dan QRIS," katanya.
Menurut Yusrizal, aplikasi NDM sangat membantu masyarakat dalam bersedekah. Apalagi, jumlah uang yang disalurkan bisa dimulai dari seratus rupiah. Dengan kata lain, bersedekah tidak harus dengan nominal besar dan bisa semampunya.
"Mungkin karena banyak yang belum tahu saja. Padahal sama juga dengan berinfaq lewat kotak amal. Bebas nilainya mau berapa," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Nagari Salayo, Rike Donal Dt Intan Sati juga menyebutkan bahwa masyarakat mulai memanfaatkan layanan bersedekah lewat NDM. Namun, angkanya belum signfikan karena aplikasi NDM masih sangat baru.
Masjid Raya Salayo telah terintegrasi dengan layanan aplikasi NDM sejak awal Januari 2022. Sedangkan layanan barcode QRIS Bank Nagari telah hadir sejak awal 2021 lalu.
Rike sendiri juga mengaku terus menyosialiasikan kepada jemaah masjid tentang layanan bersedekah secara online tersebut. "Kami sampaikan bahwa selain dengan barcode layanan QRIS, sekarang ada juga NDM yang lebih cepat dan mudah. Itu tiap Jumat kami sampaikan," katanya, Selasa (22/3/2022).
Menurut Rike, NDM ini perlu disosialisasikan lagi secara masif. Terutama di tengah-tengah kalangan generasi muda yang hampir 100 persen menggunakan android.
Tak hanya di masjid, Rike juga menyebar informasi aplikasi NDM ini ke berbagai grup-grup perantau Nagari Salayo. "Sudah banyak saya sebar di grup rantau. Ada yang di Facebook dan WhatsApp. Biasanya, perantau berinfaq dengan cara dititipkan ke keluarganya di kampung. Sekarang dengan NDM, saudara kami yang di rantau bisa langsung mengirimkannya ke masjid di kampung," katanya.
Terobosan baru NDM ini sekaligus menegaskan bahwa bank daerah yang telah 60 tahun melayani masyarakat itu, terus berkomitmen menghadirkan inovasi lewat tranformasi digital. Dalam mengintegrasikan aplikasi NDM, Bank Nagari membukakan rekening baru bagi masjid dan musala. Selain itu, pengurus juga diberikan akses untuk memperbarui informasi tentang rumah ibadahnya masing-masing.
Optimalisasi Sedekah Perantau
Salah satu tujuan aplikasi NDM dihadirkan adalah untuk meningkatakan pemberdayaan ekonomi masjid dan musala di Sumbar. Kemudian, memaksimalkan pemasukan sedekah dan infaq dari Ranah dan Rantau.
Perkembangan NDM sendiri cukup baik. Sejak diluncurkan di pertengahan Desember tahun lalu, tercatat sebanyak 809 unit masjid dan musala di 19 kabupaten dan kota yang telah teritegrasi dengan NDM. Sedangkan yang telah mendowload NDM lewat Play Store android mencapai 769 akun hingga pertengahan Maret 2022.
Khusus di wilayah Bank Nagari Cabang Solok, telah tercatat sebanyak 28 masjid dan musala yang terintegrasi. "Aplikasi sedekah digital Bank Nagari ini mempermudah masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, Medison, Rabu (23/3/2022).
Selain untuk masyarakat Kabupaten Solok, aplikasi NDM sangat berpotensi dimanfaatkan oleh para perantau. Lebih-lebih di tengah pandemi Covid-19. Banyak di antara perantau yang mungkin ingin bersedekah ke masjid di kampungnya, namun terhalang waktu dan keadaan.
"Biasanya perantau selalu bersedekah setiap jelang puasa dan Idul Fitri melalui sanak keluarganya di kampung. Sekarang kalau tak bisa pulang bisa langsung sedekah lewat NDM yang jelas dan aman," katanya.
Medison meyakini potensi sedekah dari perantau akan lebih optimal jika masjid dan musala di seluruh kecamatan sudah terintegrasi dengan NDM. Kabupaten Solok sendiri memiliki 14 kecamatan dengan 74 nagari yang jumlah perantaunya puluhan ribu tersebar di dalam dan luar negeri. "Itu baru Solok. Bayangkan jumlah perantau di seluruh Sumbar. Kami berharap para perantau diberi kelapangan rezki dan bisa bersama-sama membangun rumah ibadah di kampung," katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Solok Dodi Hendra, juga mengapresiasi kehadiran NDM. Menurutnya, mereka yang tidak bawa uang saat salat di masjid, tak perlu lagi pusing karena sedekah bisa lewat ujung jari. "Aplikasi ini juga mendekatkan perantau ke kampung. Mereka bisa lihat perkembangan masjid lewat android dan langsung bisa sedekah," katanya.
Dodi berharap, pemerintah daerah terus bersinergi dalam menyosialisaikan layanan aplikasi digital Bank Nagari. Sebab, secara tidak langsung, NDM telah membantu pekerjaan pemerintah, khususnya untuk memajukan rumah ibadah.
Selain membidik perantau, aplikasi NDM juga bagian dari cara Bank Nagari mendekatkan masjid kepada generasi muda. Apalagi, mayoritas kaum milenial hingga generasi Z hampir tak lepas dari gadget. Hal ini dinyatakan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumbar, Prof Duski Samad.
Menurutnya, banyak anak-anak muda, baik yang di Ranah maupun di Rantau sukses dalam berbagai usaha. Peluang inilah yang diambil lewat aplikasi NDM, agar mereka tak ragu-ragu bersedekah. "Perantau dan generasi muda berpeluang besar menyalurkan sedekah dan infaq lewat NDM. Tapi tentu kita harus terus sosialisasikan terus agar mereka menerima dan memahami," kata Duski Samad, Rabu (23/3/2022).
Ekosistem Syariah Berbasis Masjid
Sebelum lahirnya NDM, ribuan masjid dan musala di Sumbar telah dilengkapi layanan sedekah dan berinfaq lewat barcode QRIS. Membantu pengelolaan keuangan masjid dengan sistem digital tersebut merupakan bagian upaya Bank Nagari membangun ekosistem syariah berbasis masjid.
Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) wilayah Sumbar, total rumah ibadah di Ranah Minang mencapai 15.803 unit. Masing-masing, 5.091 unit masjid dan 10.712 musala.
Ketua DMI Sumbar, Duski Samad mengatakan, laporan terakhir dari Bank Nagari, sudah tercatat sekitar 4 ribu lebih masjid dan musala yang memanfaatkan layanan sedekah menggunakan QRIS. Namun, belum semua rumah ibadah tersebut yang teritegrasi dengan aplikasi NDM.
"Kami berkomitmen mendukung semua terobosan Bank Nagari sepanjang untuk kebaikan umat. Apalagi, aplikasi NDM dan layanan QRIS ini tujuan utamanya untuk memakmurkan masjid," katanya.
Selain memudahkan orang untuk bersedekah, kata Duski Samad, aplikasi NDM juga dapat menjembatani komunikasi DMI dengan seluruh pengurus masjid. Kemudian, membantu pengurus berbenah untuk meningkatkan pelayanan rumah ibadah. Sebab, di dalam aplikasi tersebut juga termuat kolam komentar bagi masyarakat yang mengakses.
Layanan digital Bank Nagari, kata Duski, tentu saja menunjang penguatan ekosistem syariah di Indonesia yang sekaligus mendukung program pemerintah dalam industri halal. "Wisatawan bisa lihat dari NDM. Mana masjid-masjid yang punya arsitektur bagus dan menarik dikunjungi. Pengurus bisa mengakses semua informasi tentang masjidnya di sana," katanya.
Meski begitu, NDM ini memang belum bisa menyentuh semua masjid dan musala, terutama di daerah-daerah perkampungan yang jaringan internetnya belum memadai. Duski Samad terus mendorong agar pemerintah terus bersinergi mewujudkan integrasi rumah ibadah dengan layanan digital Bank Nagari.
"Selain memacu pembenahan infrastruktur operasional, sosialisasinya juga harus berkelanjutan. Apalagi, aplikasi NDM ini baru tiga bulan. Perlu digencarkan informasinya agar lebih banyak masyarakat yang mengetahuinya," katanya.
Mantan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Imam Bonjol Padang itu berharap agar para pengurus masjid ikut aktif menginformasikan aplikasi NDM dan QRIS. Sebab, muara dari eksistensi layanan ini tentu saja untuk kemakmuran masjid itu sendiri.
Selaras dengan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Solok, Afrijal Harun, juga mengapresiasi kehadiran layanan digital Bank Nagari. Menurutnya, NDM maupun QRIS merupakan bentuk penyaluran sedekah dan infaq yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Afrijal mendukung setiap terobosan baru yang bermuara untuk kepentingan umat, apalagi aplikasi NDM ini bagaikan jembatan amal menuju akhirat. "Sekarang orang suka serba cepat dan mudah, termasuk untuk beramal," katanya.
Sementara itu, Dirut Bank Nagari Muhammad Irsyad dalam rilisnya pada Senin (21/3/2022) mengatakan, DMI dan pengurus-pengurus masjid di Sumbar mempercayakan keuangan masjid dan musalanya kepada Bank Nagari. Data terakhir, sudah sekitar 4 ribu masjid dan musala yang mempercayai Bank Nagari dengan total saldo mencapai Rp 34 miliar.
Menurut Irsyad, tantangan dalam pengembangan ekosistem syariah adalah karena masih rendahnya literasi dan inklusi tentang ekonomi dan keuangan syariah itu sendiri. Dia berharap, ke depan peranan masjid tidak sekadar tempat ibadah semata. Namun juga menjadi pusat pendidikan, kegiatan perekonomian hingga wisata religi.
Menurutnya, aplikasi NDM akan membantu masjid dalam mengelola keuangan masjid. Apalagi, terobosan baru itu juga terintegrasi dengan fitur barcode QRIS. "Masyarakat bisa membayar infaq dan sedekah secara non tunai melalui mobile banking atau sarana bayar digital lainnya yang ada di QRIS," katanya.