SuaraSumbar.id - Video seorang guru membakar sepatu muridnya heboh di media sosial. Aksi tersebut diduga dilakukan oleh sang guru lantaran siswanya melanggar peraturan sekolah.
Diketahui, murid tersebut seharusnya memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih pada hari Selasa, Namun, mereka tidak mentaati peraturan yang dibuat sekolah sehingga guru tersebut langsung bertindak.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang guru yang membawa sepatu di tangan kemudian membawanya pada kobaran api.
Tampak jelas lebih dari tiga pasang sepatu berwarna-warni berjejer di antara kobaran api.
Kemudian guru tersebut berjongkok dan membakar satu persatu sepatu itu. Video itu viral dari unggahan akun TikTok ssllebeew1 dan diteruskan pada akun Instagram @underc0ver.id pada Rabu, 9 Februari 2022.
Selain itu, foto Instagram yang diunggah @underc0ver.id menjelaskan caption tentang anak didiknya karena melanggar peraturan sekolah sehingga para pelajar tidak mentaatinya sehingga viral di media sosial.
"Akibat dari melanggar aturan sekolah. Hari Selasa jdi di wajibkan harus pakai kaos kaki putih sama sepatu hitam, jdi karena melangar aturan jadi di bakar," tulis pengunggah, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Banyak netizen yang mengomentari video tersebut. Mayoritas di antaranya menyalahkan sang guru yang langsung bertindak membakar.
"Seharusnya Guru Tidak Perlu Membakar Sepatunya. Karena Beli Sepatu Pakai Uang Bukan Pakai Daun. Cukup Simpan Saja Dan Kembalikan Lagi Ke Orang Tuanya," unggah @2stroke_racing_id.
Baca Juga:Viral Video Diduga Seorang Guru Bakar Sepatu Murid karena Langgar Aturan
“Saya juga Guru, sebaiknya yang melanggar di sita dulu saja sepatunya, nanti panggil orang tua, orang tua juga diberi tahu tentang peraturan tersebut, kemudian dikembalikan ke orang tua,” kata @geo_mardali.
“Kalau anda berada di suatu institusi maka semua harus patuh dan taat pada aturan yg ada di dalamnya. Jika tidak, maka akan ada sanksi sesuai aturan yg ada. Jika saat sekolah saja sudah tidak taat, bagaimana nanti masuk dunia kerja. Bahkan di sana punya aturan yang jauh lebih ketat dan mengikat.” imbuh @yendrachen.