SuaraSumbar.id - Produksi ikan air tawar di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), meningkat pesat dari 25.199 ton di tahun 2020, menjadi 37.023,67 ton di 2021.
Hal itu diungkapkan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam. "Produksi ikan air tawar itu meningkat 11.904,67 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil budidaya ikan paling besar berada di Danau Maninjau," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira, Rabu (26/1/2022).
Ia mengatakan, meningkatnya produksi ikan pada 2021 setelah petani di daerah itu melakukan tebar benih 1,5 dari 3 kali per tahun. Sementara pada 2020, tebar benih ikan hanya satu kali per tahun akibat pandemi Covid-19.
Dengan kondisi pandemi, permintaan ikan tidak begitu banyak dari pedagang di Sumbar, Riau, Jambi dan lainnya.
Baca Juga:Marah Ditegur Bawa Janda ke Bengkel Tengah Malam, Pria Beristri di Agam Bacok Warga Pakai Celurit
"Petani tidak melakukan tebar benih ikan, sehingga produksi berkurang. Hasil budidaya ikan 37.023,67 ton pada 2021 itu belum termasuk jumlah kematian ikan di Danau Maninjau sekitar 1.764 ton akibat kekurangan oksigen," katanya.
Sementara hasil budidaya perikanan tangkap pada 2021 sebanyak 8.017 ton dengan rincian ikan laut 7.103 ton dan ikan Danau Maninjau 914 ton.
Sedangkan pada 2020 sebanyak 8.001 ton dengan rincian ikan laut 7.089 ton dan ikan Danau Maninjau 912 ton.
"Produksi ikan tangkap itu juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Ia menargetkan produksi ikan air tawar pada 2022 sebanyak 30 ribu ton dan perikanan tangkap 8.120 ton. (Antara)
Baca Juga:Duh, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Agam Meningkat Tajam hingga 60 Persen