Sejumlah pengunjuk rasa memakai helm dan sarung tangan untuk melempar kembali tabung gas air mata ke arah pasukan.
Massa membarikade jalan dengan batu, batu bata, dan dahan pohon saat berbaris menuju pusat kota Khartoum dan pasukan keamanan mendekati mereka dari beberapa sisi.
Sepeda motor dan gerobak terlihat membawa pengunjuk rasa yang terluka atau pingsan.
Aksi protes pertama dalam Januari itu terjadi empat hari setelah Abdalla Hamdok mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri.
Baca Juga:Insiden Tambang Emas Tua Ambruk Di Sudan, 38 Penambang Liar Tewas
Hamdok menjadi perdana menteri pada 2019 dan melakukan reformasi besar di bidang ekonomi sebelum digulingkan dalam kudeta pada Oktober. Dia diangkat lagi sebagai perdana menteri pada November menyusul kesepakatan dengan militer yang berkuasa.
"Kami keluar hari ini untuk mengusir orang-orang (militer) itu. Kami tidak ingin mereka menjalankan negara kami," kata Mazin, pengunjuk rasa yang tinggal di Khartoum.
Pengunduran diri Hamdok tidak masalah, kata dia, "Kami akan terus melanjutkan." (Antara/Reuters)