“Universitas Adzkia dengan tiga prodi barunya diharapkan akan memperkuat dan memperbesar energi perguruan tinggi di Sumbar dalam menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas,” katanya.
Sementara itu 0endiri Yayasan Adzkia Sumbar sekaligus Rektor Universitas Adzkia yakni Mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Dia menyampaikan terima kasih kepada Kepala LLDIKTI Wilayah X yang telah telah memfasilitasi dan mendukung semua proses pengusulan perubahan bentuk menjadi Universitas Adzkia ke Kemendikbud Ristek.
Gubernur Sumbar periode 2009-2020 itu mengatakan perkembangan ilmu pengetahuan adalah keniscayaan, dan Adzkia sebagai lembaga pendidikan terus melakukan pengembangan diri dari tahun ke tahun.
Diawali dari Diploma PGTKI pada tahun 1994 kemudian menjadi Akademi Kependidikan Islam Adzkia (AKIA) di tahun 2003, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) di tahun 2006, berubah menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Adzkia tahun 2009.
Baca Juga:Mantan Gubernur Sumbar dan Istri Positif Covid-19, Dirawat di Jakarta
Dua belas tahun kemudian tepatnya di akhir September 2021 akhirnya STKIP Adzkia berubah menjadi Universitas Adzkia.
“Pengembangan ini seiring dengan kesiapan sumber daya Adzkia yang dari waktu ke waktu semakin meningkat, dari segi kualitas dan kuantitas,” sebutnya.
“Saya bagaikan ayam kembali ke kandang "back to basic". Kembali ke rumah, semoga memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Adzkia ke depan,” tambah Irwan.
Ia menyatakan Universitas Adzkia mempunyai cita-cita besar selain meengabdi kepada masyarakat dna bangsa, juga menargetkan jadi perguruan tinggi berkelas dunia.
Menurutnya target-target universitas itu akan dibarengi dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca Juga:Sosok Hamdani, Putra Pesisir Selatan yang Jadi Penjabat Gubernur Sumbar
“Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan Adzkia saya yakin universitas akan berkontribusi banyak bagi bangsa bahkan dunia,” tegas Irwan.