Stres Lockdown, Murid SD Cabuti Rambut Sampai Nyaris Botak

Seorang murid SD berumur 8 tahun mencabuti rambutnya sendiri sampai nyaris botak. Hal itu dilakukannya lantaran stres menghadapi lockdown saat pandemi Covid-19.

Riki Chandra
Rabu, 29 September 2021 | 16:15 WIB
Stres Lockdown, Murid SD Cabuti Rambut Sampai Nyaris Botak
Ilustrasi rambut rontok. (Sumber: Pinterest.com)

SuaraSumbar.id - Seorang murid SD berumur 8 tahun mencabuti rambutnya sendiri sampai nyaris botak. Hal itu dilakukannya lantaran stres menghadapi lockdown saat pandemi Covid-19.

Mengutip Suara.com, Rabu (29/9/2021), Amelia dari Bristol hanya memiliki beberapa helai rambut di belakang kepalanya dan selalu pergi ke luar rumah dengan bandana atau wig.

Ibunya, Jemma Mansie, pertama kali memperhatikan putrinya mencabut bulu mata sebulan setelah lockdown pertama.

Dia percaya tekanan saat lockdown memicu trikotilomania, di mana seseorang tak dapat menahan keinginan untuk mencabuti rambut sebagai respons terhadap situasi yang membuat stres.

Baca Juga:Bocah SD Cabuti Rambut Sampai Nyaris Botak karena Stres Hadapi Lockdown

Dia mencoba untuk tidak terlalu memikirkan ketika Amelia mencabut bulu matanya, tapi akhirnya putrinya tak memiliki bulu mata sama sekali.

Aksi mencabut rambut terus memburuk seiring berjalannya waktu dan dia mulai menarik rambut di kepalanya selama lockdown musim dingin.

Pada awalnya, beberapa bagian yang bitak mulai terlihat di bagian belakang kepalanya.

"Hal-hal masih berlanjut dan penarikan rambut Amelia menjadi sangat buruk sehingga dia telah mencabut hampir semua rambutnya di kepalanya," kata Jemma.

"Dia memiliki rambut tepat di bawah bahunya sebelumnya, dan sekarang kepalanya memiliki beberapa rambut pendek di atas dan beberapa helai panjang di belakang."

Baca Juga:Viral Murid SD Dayung Kotak Gabus untuk Berangkat Sekolah, Warganet Khawatirkan Ini

Amelia sadar dia sedang menjambak rambutnya tapi “tidak suka membicarakannya”, katanya.

Ibunya sangat emosional melihatnya melalui situasi ini dan dia belajar untuk tidak terlalu memaksa dengan menyuruhnya berhenti.

"Saya tahu bahwa dia masih cantik dan luar biasa, tetapi ketika saya mencuci kepalanya, itu membuat saya sangat sedih untuknya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak