Waspada! Stres Ternyata Picu Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi

Kondisi stres meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini secara bersamaan juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit lainnya.

Riki Chandra
Selasa, 14 September 2021 | 15:15 WIB
Waspada! Stres Ternyata Picu Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi
Ilustrasi stres kerja (freepik.com/pressfoto)

SuaraSumbar.id - Kondisi stres meningkatkan tekanan darah. Kondisi ini secara bersamaan juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit lainnya.

Mengutip Suara.com, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa dengan tekanan darah normal tetapi tingkat hormon stres yang tinggi lebih mungkin untuk mengembangkan tekanan darah tinggi.

Kondisi ini bisa meningkat dalam enam sampai tujuh tahun dibandingkan dengan tingkat hormon stres yang lebih rendah.

"Hormon stres norepinefrin, epinefrin, dopamin dan kortisol dapat meningkat akibat stres dari peristiwa kehidupan, pekerjaan, hubungan, keuangan dan banyak lagi," ujar penulis studi Kosuke Inoue, asisten profesor epidemiologi sosial di Universitas Kyoto di Jepang

Baca Juga:Dampak Buruk Stres: Tingkatkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung

"Dan kami menegaskan bahwa stres adalah faktor kunci yang berkontribusi terhadap risiko hipertensi dan kejadian kardiovaskular," imbuhnya.

Penelitian yang diterbitkan di Hypertension melibatkan lebih dari 400 orang, berusia 48 hingga 87 tahun.

Mereka berpartisipasi pada penelitian tentang aterosklerosis (pembuluh darah tersumbat yang dapat menyebabkan penyakit jantung) yang melibatkan enam komunitas Amerika Serikat.

Mereka melakukan tes urin selama 12 jam antara Juli 2004 hingga Oktober 2006.

Para peneliti menganalisis kadar norepinefrin, epinefrin, dopamin, dan kortisol mereka. Tiga yang pertama terkait dengan sistem saraf otonom, yang mengatur detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Kortisol adalah hormon steroid yang dilepaskan selama stres.

Baca Juga:Perut Kembung Dikira karena Stres Kerja, Wanita Ini Mendadak Malah Melahirkan

"Meskipun semua hormon ini diproduksi di kelenjar adrenal, mereka memiliki peran dan mekanisme yang berbeda untuk mempengaruhi sistem kardiovaskular, jadi penting untuk mempelajari hubungannya dengan hipertensi dan kejadian kardiovaskular, secara individual," kata Inoue dalam rilis berita jurnal.

Tim peneliti menemukan bahwa selama kira-kira 6,5 tahun masa tindak lanjut, setiap peningkatan dua kali lipat dari empat hormon stres dikaitkan dengan peningkatan 21 persen hingga 31 persen risiko terkena tekanan darah tinggi.

Dan selama rata-rata 11 tahun, setiap penggandaan kadar kortisol dikaitkan dengan 90 persen peningkatan risiko penyakit jantung atau stroke.

"Penting untuk memeriksa dampak stres pada orang dewasa di populasi umum karena memberikan informasi baru tentang apakah pengukuran rutin hormon stres perlu dipertimbangkan untuk mencegah kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskular," kata Inoue.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak