Ini Delapan Alat Musik Khas dari Sumatera Barat yang Lazim Dikenal Warga

Alat musik khas Sumatera Barat, bagian dari musik nusantara.

Chandra Iswinarno
Minggu, 05 September 2021 | 12:05 WIB
Ini Delapan Alat Musik Khas dari Sumatera Barat yang Lazim Dikenal Warga
Minangkabau's Week yang digelar di Anjungan Sumatera Barat TMII. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

SuaraSumbar.id - Berbicara adat istiadat dan kebudayaan nusantara, tampaknya akan sangat kurang jika tidak membahas juga dengan eksistensi musik tradisional. Dalam buku Seni Musik Tradisi Nusantara, musik nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara untuk menunjukkan ciri Indonesia.

Pun saat membahas bebunyian yang menjadi rangkaian irama, tentunya tak akan bisa dipisahkan dengan alat musik tradisional yang mempengaruhi pekembangan musik khas suatu daerah. Lazimnya di nusantara, musik tradisional digunakan sebagai sarana keagamaan, upacara budaya atau ritual, sarana hiburan, sarana ekspresi diri, sarana komunikasi, pengiring tarian, atau sarana ekonomi.

Salah satu seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang berada di Sumatera Barat. Setidaknya ada beberapa jenis alat musik asli dari nenek moyang, dari generasi ke generasi dan memiliki nilai sejarah panjang yang tidak dapat dipisahkan dengan nuansa religi.

Berikut beberapa alat musik khas tradisional Sumatera Barat yang lazim ditemukan saat gelaran adat dilaksanakan di Ranah Minang, yakni:

Baca Juga:Pakai Baju Bundo Kanduang, Gubernur Sumbar Sebut Puan Maharani Cinta Minangkabau

1. Talempong

Alat musik Talempong. [Antara]
Alat musik Talempong. [Antara]

Alat musik tradisional khas masyarakat Minangkabau ini berbentuk gong kecil yang bagian atasnya menonjol, terbuat dari campuran logam, perunggu, kuningan, timah, dan tembaga.

Bentuknya hampir sama dengan bonang pada alat musik tradisional gamelan jawa. Alat musik dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul sebesar ibu jari tangan.

Talempong berfungsi sebagai penggiring tari, hiburan masyarakat, upacara adat, dan penyambutan tamu istimewa.

2. Saluang

Baca Juga:10 Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat, dari Sape sampai Hadrah

Saluang. [pariwisataindonesia.id]
Saluang. [pariwisataindonesia.id]

Untuk memainkan alat musik yang satu ini seperti layaknya seruling, yakni ditiup. Pun bahan dasarnya juga dari bambu tipis. Saluang mempunyai empat lubang yang berurutan.

Saluang sejatinya dibuat dalam berbagai jenis yang berbeda yaitu, saluang darek, saluang sirompak, saluang pauh, saluang panjang. Dahulu saluang digunakan untuk ritual magis masyarakat Minangkabau.

Pun dapat digunakan untuk hiburan pelepas lelah di pematang sawah, sambil menggembala di tepi bukit, sebagai pernyataan rasa duka dan untuk menyampaikan rasa rindu kepada seseorang.

3. Sarunai

Sarunai. [warisanbudaya.kemdikbud.go.id]
Sarunai. [warisanbudaya.kemdikbud.go.id]

Asal mula serunai atau puput serunai diperkirakan datang dari nama shehnai, alat musik yang bermula dari Lembah Kashmir di dataran India Utara. Alat musik shehnai diduga merupakan perkembangan dari alat musik pungi yang dipakai dalam musik para pemikat ular tradisional India.

Setelah dikenal luas di dataran tinggi Minangkabau (kawasan Sumatera Barat sekarang), serunai sebagai populer sebagai alat musik tiup tradisional Minang. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bidang dataran tinggi seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh Kota, dan juga di sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat.

Alat musik ini sejak lama telah dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para imigran dari Minang dan juga telah dikenal sebagai alat musik tradisional di Malaysia dan masyarakat Banjar di Kalimantan dengan nama yang sama.

Setelah dikenal oleh masyarakat Minangkabau, Sarunai pun populer sebagai alat musik Sumatera Barat. Sering dimainkan dalam acara kebudayaan seperti, upacara perkawinan, perhelatan penghulu, dan lainnya.

Selain itu, juga dapat dimainkan perorangan untuk santai di tengah pekerjaannya diladang. Batang padi, kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa yang menjadi bahan utama pembuatan Sarunai. Batang Sarunai memiliki panjang 20 centimeter dan memiliki empat lubang yang fungsinya untuk mengatur nada.

4. Aguang (Gong Minang)

Gong Minang. [www.mantabz.com]
Gong Minang. [www.mantabz.com]

Aguang, atau dikenal dengan nama Gong Minang, terbuat dari bahan logam perunggu dan mempunyai ukuran yang tidak berbeda-beda ukurannya sehingga nada-nada yang dihasilkan berbeda-beda.

Aguang berfungsi dalam upacara adat seperti pengangkatan penghulu, bahkanjuga digunakan sebagai tanda pembukaan suatu upacara resmi.

5. Rabano (Rebana)

Rabano. [minangkabaunews.com]
Rabano. [minangkabaunews.com]

Alat musik pukul ini sekilas nampak seperti gendang pada bagian mukanya. Lapisan yang dipukul dibuat dari kulit hewan. Selayaknya rebana, Rabano kerap dimainkan dalam upacara adat atau pertunjukkan yang berhubungan dengan Agama Islam.

Rabano khas Minang sendiri terbuat dari kayu nangka, kulit kambing atau kulit biawak, yang diberi paku untuk menahan kulit pada bagian muka. Ukurannya pun bervariasi dari ukuran kecil hingga besar, dengan diameter 17 centimer hingga 70 centimeter, sesuai daerah asalnya di Sumatera Barat.

6. Rabab

Permainan Rabab Pasisie (rabab pasisia). [Antara]
Permainan Rabab Pasisie (rabab pasisia). [Antara]

Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek. Memiliki tiga bagian yaitu, badan, tangkai dan kepala. Bagian badannya disebut 'galuek' yang terletak dibagian paling bawah dan berbentuk tempurung.

Bagian tangkai disebut 'jungan' terbuat dari talang untuk menguatkan agar tidak patah. Sedangkan, kepala rabab disebut 'talingo' atau dua pemutar tali. Sedangkan bagian lainnya terdiri dari benang atau ekor kuda dan rotan.

Ada beberapa jenis rabab yang tersebar di daerah-daerah yaitu, rabab darek, rabab pariaman, rabab pasisie. kegunaannya juga sama dengan yang lain, untuk mengiringi upacara adat maupun sebagai hiburan masyarakat.

7. Bansi

Bansi. [bstmfibua.wordpress.com]
Bansi. [bstmfibua.wordpress.com]

Sejenis alat musik ditiup yang mempunyai tanda nada heptatonis, terdapat di daerah Minang. Alat musik ini terbuat dari talang, mempunyai tujuh buah lobang. biasanya Bansi berbentuk instrumentalia tunggal, kemudian diiringi lagu yang bersifat sentimentil. Bansi ini juga digunakan dalam berbagai acara adat.

8. Pupuik Tanduk

Pupuik Tanduk. [museumadityawarman.org]
Pupuik Tanduk. [museumadityawarman.org]

Alat musik tradisional yang terbuat dari tanduk kerbau dan mempunyai suara merdu. Pupuik Tanduik biasanya dipakai sebagai penanda waktu salat atau bisa juga sebagai penanda isyarat untuk warga yang ingin memberikan informasi dari pemimpin warga.

Pupuik Tanduak ini juga dimainkan sebagai pengiring acara adat yang dimainkan secara bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya. Pupuik Tanduak dimainkan dengan cara ditiup.

Setidaknya delapan alat musik khas Minangkabau ini memang akrab dengan telinga kita. Pun jangan heran jika alat musik tersebut akan selalu kita lihat dalam upacara adat di Minangkabau. [Elisa Naomi Hutapea]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak