SuaraSumbar.id - Motif kain songket Minangkabau kuno telah sangat langka sehingga sulit ditemukan. Namun kini ada upaya yang dilakukan pengerajin di kabupaten Agam, Sumatera Barat guna menghidupkan kembali songket dengan motif yang sudah berumur beratusan tahun.
Suami istri, Nanda Wirawan (39) alumni Teknik Lingkungan Unand dan Iswandi Bagindo Parpatiah, alumni Seni Rupa UNP (45) berusaha menghidupkan motif kuno tersebut.
Dilansir dari klikpositif.com - jaringan Suara.com, suami isteri tersebut membuat songket dengan motif kuno di Studio Wastra Pinangkabu miliknya di kawasan Jorong Bingkudu, Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Canduang , Kabupaten Agam , Sumbar.
Tidak mudah untuk mendapatkan motif kuno yang boleh dikatakan sudah hampir punah.
Baca Juga:Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Pasaman Sumbar
Untuk mendapatkan motif tersebut, harus berjuang keras mencari ke berbagai daerah dan berbagai tempat, mulai dari museum kuno hingga mencari foto-foto atau dokumentasi zaman dulu yang masih tersisa.
"Ini merupakan bentuk menghidupkan kembali songket-songket kuno di Minangkabau. Di Minangkabau itu, setiap nagari memiliki songket dengan corak dan filosofi yang khas masing-masingnya, sesuai dengan kultur masyarakat setempat," ujar Nanda.