SuaraSumbar.id - Video ribuan lalat menyerbu rumah warga di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, viral di media sosial (medsos) Instagram. Kondisi tersebut membuat masyarakat Jorong Koto Tingga, Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki geram.
Kabari itu dibenarkan Wali Nagari Sirukam, Romi Febrian. Menurutnya, serangan ribuan lalat itu sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Usut punya usut, lalat tersebut ternyata berasal dari belasan kandang ayam potong yang ada di jorong tersebut.
"Serbuan ribuan lalat tersebut terjadi sejak Lebaran 1442 Hijriah lalu. Saat itu tengah musim panen ayam dan cuaca buruk, sehingga larva lalat tidak terkendalikan" katanya, Jumat (21/5/2021).
Baca Juga:Penjelasan Soal Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga Jorong Koto Tingga
Biasanya setiap panen ayam, kata Romi, lalat pun ikut berdatangan ke daerah itu namun tidak sebanyak ini.
"Ini baru pertama kali terjadi di Jorong Koto Tingga, sehingga membuat masyarakat jengkel ditambah lagi masih dalam suasana Lebaran," ujarnya.
Nagari Sirukam memiliki empat jorong, yakni Jorong Koto Tingga, Jorong Kubang Duo, Jorong Lubuk Pulai, dan Jorong Gantiang dengan mayoritas pekerjaan masyarakat di sini 80 persen bertani ke sawah. Namun yang terdampak serangan lalat hanya Jorong Koto Tingga.
"Karena jumlah kandang ayam terbanyak di Jorong Koto Tingga, kemudian lima kandang di Jorong Kubang Duo dari total 13 kandang ayam di Sirukam," ucapnya.
Selain itu, Romi mengatakan saat ini kondisi lalat sudah mulai berkurang di Jorong Koto Tingga karena langsung ditangani dengan menyemprotkan obat lalat di daerah itu.
Baca Juga:Ribuan Lalat Serang Rumah Warga Koto Tingga usai Lebaran, Ini Penanganannya
Ia mengimbau agar warga tetap menjaga kebersihan rumah masing-masing. Supaya tidak dihinggapi lalat.
Selain itu, ia menekankan kepada pemilik kandang ayam agar disiplin dalam membersihkan kandang ayam dan rutin memberi obat-obat yang diperlukan untuk mencegah perkembangan lalat.
"Jika ini masih terjadi ke depannya maka izin kandang akan ditinjau ulang ke kabupaten dan jika sudah tudak berlaku akan ditutup," katanya. (Antara)