Viral Sopir Nangis Curhat Larangan Masuk Antar Provinsi, Netizen Ngamuk

"Jangan biarkan anak-anak kami menagis pilu disaat anak-anak kalian tertawa gembira. Jangan biarkan kami kelaparan disaat kalian terlelap tidur karena kekenyangan.

Riki Chandra
Senin, 03 Mei 2021 | 16:16 WIB
Viral Sopir Nangis Curhat Larangan Masuk Antar Provinsi, Netizen Ngamuk
Seorang sopir menangis saat curhat soal kebijakan pemerintah kembali menutup pintu masuk dan keluar provinsi. [Suara.com/ tangkapan layar video akun @@Edi Megah]

SuaraSumbar.id - Sebuah video curahan hati (curhat) seorang sopir angkutan umum viral di media sosial (medsos) Facebook. Dalam video yang beredar, lelaki berambut panjang itu menyesali kebijakan pemerintah yang kembali kembali menutup pintu keluar dan masuk antar provinsi.

Video berdurasi 2,44 menit itu pertama kali dibagikan oleh pemilik akun @Edi Megah dan telah menuai respon ribuan para netizen yang juga ikut merasakan apa yang dirasakan sang supir.

"Ya Allah.... Ko sampai begini ya Allah.....," tulis postingannya, dikutip SuaraSumbar.id, Senin (3/5/2021).

Dua hari sejak diunggah, video tersebut telah dibagian sekitar 32.965 kali. Kemudian sekitar 5.112 komentar serta mendapat sekitar 14.550 like.

Baca Juga:Bongkar Identitas Netizen yang Hina Keluarganya, Gilang Dirga Salah Orang

Sopir itu memanggil para pemimpin negeri untuk berfikir ulang terhadap kebijakan dengan penutupan kembali pintu masuk dan keluar provinsi. Menurutnya, telah mematikan mata pencaharian mereka sebagai supir angkutan umum.

"Wahai penguasa negri ini. Kami para supir angkutan umum memohon kepada bapak presiden, bapak gubernur, bapak walikota, bapak bupati, bapak MPR dan DPR serta semua yang menjadi penguasa negeri ini. Apakah kalian sudah berfikir ulang dengan menutup pintu masuk dan keluar provinsi yang secara tidak langsung membunuh mata pencarian kami," kata pria itu seraya menangis.

Lebih lanjut pria itu menyampaikan, dengan pemberlakuan penutupan akses, telah mematikan mata pencahariannya sebagai sopir. Padahal anak dan istrinya butuh makan.

"Jangan biarkan anak-anak kami menagis pilu disaat anak-anak kalian tertawa gembira. Jangan biarkan kami kelaparan disaat kalian terlelap tidur karena kekenyangan. Berikut kredit mobil dan semuanya tidak ditanggung negara. Kenapa kami yang harus dikorbankan karena ketakutan kalian yang tidak sema sekali kami takutkan. Yang kami takuti, jika anak dan istri kami mati kelaparan," sebutnya lagi.

Pria itu mempertanyakan, kenapa mereka selalu dihadapkan dengan aparat hukum. Dibentak dan dihardik yang dianggap teroris. Padahal mereka hanya mencari makan untuk anak dan istri mereka.

Baca Juga:Curhatan Pilu Sopir Usai Larangan Mudik: Anak dan Istri Kami Kelaparan

"Padahal kami adalah pejuang bagi keluarga kecil kami pak. Disaat kalian berbagi THR, kami hanya bisa berkata, apakah esok hari anak-anak kami bisa makan. Apakah kalian bisa merasakan pada saat orang tidur nyenyak, namun ada sopir yang masih terbangun dan bekerja untuk menafkahi keluarganya," katanya.

Menanggapi video itu, tak dari netizen yang memberikan komentar pedas serta menganggap pemerintah terlihat tidak peduli dengan nasib rakyat kecil yang makin terpuruk dengan kebijakan tersebut.

"Pemerintah skrg, punya mata tapi tak melihat punya telinga tapi tak mendengar. Disaat pemilu dan kampanye kalian ngemis² sama rakyat, ketika sudah duduk jadi presiden jdi menteri dan anggota dewan kalian malah mencekik rakyatmu sendiri," kata pemilik akun @Mohammad Arifin

"Saya mah gak mau Komen tentang Penguasa Negeri. Soalnya takut di ciduk (emote menagis) Baik Buruk biarin Alloh yang balas langsung kpd Mereka. Ikut Prihatin dengan INDONESIA," sahut akun @Tedi Mulyadi.

Kontributor : B Rahmat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak