Tol Trans Sumatera, Jalan Cepat Menuju Sumbar Maju

Sumatera Barat merupakan salah satu yang masuk dalam proyek prioritas nasional berupa Tol Trans Sumatera. Bahkan, Jokowi langsung yang melakukan ground breakingnya.

Riki Chandra
Sabtu, 20 Maret 2021 | 08:20 WIB
Tol Trans Sumatera, Jalan Cepat Menuju Sumbar Maju
Pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru di Seksi I Padang Pariaman-Sicincin. [Suara.com/B.Rahmat]

Selama ini, kata Budi, dari Sumbar ke Riau menghabiskan waktu sekitar 8 jam lebih dengan menggunakan mobil pribadi. Sedangkan dengan jasa angkutan bus bisa tembus 10 jam dan bahkan lebih.

"Kalau Tol Padang-Pekanbaru selesai, kemungkinan jarak tempuh ke Riau itu hanya sekitar 3 jam lebih sedikit. Kecepatan ini tentu mempercepat pergerakan ekonomi juga," katanya.

Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang Pariaman-Sicincin yang telah selesai dibangun. [Suara.com/B. Rahmat]
Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang Pariaman-Sicincin yang telah selesai dibangun. [Suara.com/B. Rahmat]

Kendaraan pribadi maupun angkutan umum diyakini akan memilih jalan tol. Dengan begitu, dia mengimbau agar pelaku usaha transportasi jasa bus untuk berbenah. Sebab, dengan jarak tempuh yang singkat, tentu tarif pun disesuaikan.

"Tarif tergantung kebutuhan nanti. Penyedia jasa transportasi meski berbenah, harus memberikan pelayanan dan service yang baik," katanya.

Baca Juga:Ditantang DPRD Selesaikan Tol Padang-Pekanbaru, Wagub Sumbar: Harus Bersama

Organda juga melihat keberadaan jalan tol juga berpeluang untuk datangnya investor dari luar daerah ke Sumbar. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha di Sumbar.

"Kemungkinan besar, investor luar akan masuk ke Sumbar apabila kita tidak sanggup memenuhi kebutuhan ini. Contohnya sektor transportasi akan berkembang pesat, karena akan masuk investor luar. Jika kita tidak berbenah, maka akan tergilas dengan kemajuan," katanya.

Penguatan Ekonomi, Kebut Tol Padang-Pekanbaru

Pakar ekonomi Unand, Syafruddin Karimi menyebut bahwa pemerintah provinsi Sumbar bertanggung jawab mengintegrasikan perencanaan daerah-daerah atau kabupaten dan kota yang dilewati jalur tol. Sebab, kehadiran tol harus menjadi penguatan ekonomi masyarakat.

"Jalan tol untuk kepentingan perbaikan dan penguatan ekonomi rakyat, bukan ekonomi rakyat untuk kepentingan jalan tol," katanya.

Baca Juga:Polemik Tol Padang-Pekanbaru, DPRD Sumbar Segera Panggil Gubernur Mahyeldi

Pemerintah juga mesti memberikan perhatian dan pertimbangan atas potensi kerugian yang dialami masyarakat terdampak proyek pembangunan tol. Dengan kata lain, ekonomi masyarakat yang lahannya dilintasi tol harus lebih baik juga pasca kehadiran jalan tol.

"Kalkulasi ganti rugi dan relokasi harus menguntungkan masyarakat terdampak. Ini pertimbangan lazim dan standar dipraktekan dalam pembangunan mega proyek," tuturnya.

Menurutnya, jalan tol dibangun untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan tentunya harus melibatkan partisipasi masyarakat, terutama yang lahannya terdampak proyek Tol Padang-Pekanbaru.

Sementara itu, Ketua Organda Sumbar, Sengaja Budi Syukur berharap Tol Padang-Pekanbaru segera rampung. Sebab, potensi ekonomi tidak hanya dirasakan oleh pemakai jalan tol, namun juga masyarakat yang kelak berada di exit toll atau pintu keluar jalur tol.

Budi Syukur menyebut daerah-daerah pintu keluar tol Padang-Pekanbaru akan tumbuh dan berkembang pesat. Seperti exit tol ke Bukittinggi, Payakumbuh, Bangkinang dan sebagainya.

"Exit toll akan hidup semuanya. Banyak potensi ekonomi lain yang juga akan berkembang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak