- Kementerian PU percepat pemulihan konektivitas Aceh pascabencana.
- Jembatan darurat jadi solusi cepat sambungkan jalur terputus.
- Pembangunan jembatan permanen segera dimulai usai fase darurat.
SuaraSumbar.id - Konektivitas Aceh menjadi target utama setelah banjir dan longsor merusak sejumlah infrastruktur penghubung di Provinsi Aceh. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan langkah cepat menjadi kunci agar aktivitas masyarakat serta distribusi bantuan kemanusiaan dapat kembali berjalan normal.
Melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PU memastikan Konektivitas Aceh Pulih menjadi fokus utama dalam fase tanggap darurat. Penanganan dilakukan secara berlapis, dimulai dari solusi darurat untuk menyambungkan jalur terputus, sebelum masuk ke tahap rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur permanen.
Direktur Pembangunan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Rakhman Taufik, menyampaikan bahwa kecepatan penanganan sangat menentukan keberhasilan pemulihan. Menurutnya, Konektivitas Aceh Pulih harus segera diwujudkan meskipun masih menggunakan infrastruktur sementara.
Ia menjelaskan, langkah awal yang wajib dilakukan adalah memastikan akses transportasi kembali tersambung agar mobilitas warga tidak terisolasi dan penyaluran bantuan dapat berlangsung tanpa hambatan.
"Tentu yang pertama kita harus menangani secara darurat terlebih dahulu. Apapun itu yang kita lakukan bisa dengan jembatan kayu atau dengan timbunan atau dengan boks atau misalnya dengan jembatan panel-panel darurat seperti di sini," jelas Rakhman.
Dalam fase tanggap darurat, aspek fungsional menjadi prioritas utama. Infrastruktur yang dibangun tidak harus bersifat permanen, namun harus mampu digunakan dengan aman oleh masyarakat.
"Yang penting jalan segera terhubung kembali. Kemudian kita juga mencari jalur-jalur alternatif," tambahnya.
Pendekatan tersebut diterapkan saat Jembatan Krueng Tingkeum di Kabupaten Bireuen mengalami putus total. Kementerian PU tidak hanya membangun jembatan darurat di lokasi utama, tetapi juga bergerak cepat memperbaiki jalan kabupaten serta memasang jembatan panel di jalur alternatif guna menjaga arus lalu lintas tetap berjalan.
"Sebagai contoh waktu jembatan Krueng Tingkeum ini putus, kita juga memperbaiki jalan kabupaten dan kita memasang jembatan panel darurat di Awe Geutah," ungkap Rakhman.
Lebih lanjut, Rakhman menekankan bahwa percepatan pemulihan Konektivitas Aceh Pulih tidak lepas dari sinergi berbagai pihak. Kolaborasi lintas sektor dinilai menjadi faktor penentu agar proses pemulihan berjalan efektif di tengah kondisi darurat.
Kementerian PU, kata dia, mengoptimalkan seluruh sumber daya yang tersedia. Dukungan dari penyedia jasa konstruksi hingga keterlibatan aparat keamanan seperti TNI menjadi bagian penting dalam upaya menyambungkan kembali akses masyarakat.
"Kemudian selain itu strategi kita adalah kita mencari sumber daya. Sumber daya itu artinya ada dari penyedia jasa, ada dari TNI juga kita sama-sama berkolaborasi. Sehingga konektivitas untuk masyarakat bisa segera tersambung," tegasnya.
Terkait pengoperasian jembatan panel darurat Krueng Tingkeum, Rakhman menjelaskan bahwa sebelum digunakan penuh oleh masyarakat, dilakukan uji beban untuk memastikan keamanan struktur jembatan.
"Ya, tadi malam kita selesaikan semua panel-panelnya kemudian kita lakukan uji beban dengan beban sekitar 38 ton ya. Memenuhi syarat, tetap harus ada pembatasan. Ya. Ini namanya juga jembatan panel darurat. Jadi kita batasi beratnya. Mungkin akan kita umumkan besok beratnya," paparnya.
Setelah fase darurat rampung dan Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU memastikan langkah lanjutan telah disiapkan. Pemerintah akan segera masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi sebagai solusi jangka panjang.
Tag
Berita Terkait
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Potret Dampak banjir bandang susulan di Maninjau
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Komitmen Kementerian PU Pulihkan Konektivitas Aceh, Bangun Jembatan Darurat hingga Permanen
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Aceh-Medan Lancar Lagi dan Ekonomi Bireuen Mulai Bergerak
-
Live Musik Organ Tunggal Pascabencana di Agam Digagalkan Satpol PP, Masih Suasana Duka!
-
Semen Padang FC vs Madura United, Momentum Kabau Sirah Keluar Zona Merah
-
Jadwal UTBK-SNBT 2026 Terbaru, Calon Mahasiswa Baru Jangan Sampai Telat Daftar dan Tes Penting!