-
Puluhan alat berat buka Jalan Padang-Bukittinggi terdampak longsor parah.
-
Longsor sebabkan lima titik jalan amblas tak bisa dilalui.
-
Akses sementara diprioritaskan demi ekonomi masyarakat sekitar terdampak.
SuaraSumbar.id - PT Hutama Karya (Persero) mengerahkan puluhan alat berat untuk membuka Jalan Padang-Bukittinggi yang terputus akibat bencana hidrometeorologi.
Melalui anak usahanya, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), upaya ini difokuskan pada ruas Malalak hingga Balingka, Kabupaten Agam, yang tertimbun longsor dan mengalami amblas parah.
Pembukaan Jalan Padang-Bukittinggi ini dilakukan dengan menurunkan sebanyak 36 unit alat berat.
Supervisor Health, Safety, Security, and Environment PT HKI, Budi Setia Prayoga, menyebut alat berat yang dikerahkan terdiri dari excavator, loader, dan jenis lainnya untuk mempercepat penanganan dampak longsor.
“Kita juga mengerahkan ratusan petugas untuk membuka akses yang tertimbun material tanah longsor,” katanya, Jumat (26/12/2025).
Ia menjelaskan, 36 unit alat berat tersebut digunakan untuk menangani sekitar 28 kilometer jalan alternatif Jalan Padang-Bukittinggi, mulai dari Malalak Selatan hingga Simpang Balingka. Akses ini menjadi jalur penting penghubung antara Kota Padang dan Bukittinggi.
Saat ini, proses pembukaan Jalan Padang-Bukittinggi telah dimulai di ruas 87 antara Simpang Balingka menuju perbatasan Kecamatan Malalak dengan menurunkan dua alat berat. Pekerjaan difokuskan pada pembukaan badan jalan yang tertutup material longsor.
“Alat berat juga sedang bekerja untuk membersihkan material tanah longsor menimbun badan jalan dari Malalak Selatan,” katanya.
Berdasarkan hasil pantauan menggunakan drone, kondisi terparah pada Jalan Padang-Bukittinggi ditemukan di lima titik yang mengalami amblas.
Panjang jalan yang rusak bervariasi antara 20 hingga 120 meter dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Untuk target penyelesaian, pihak HKI akan berkoordinasi dengan dinas terkait guna menentukan metode penanganan lanjutan pada Jalan Padang-Bukittinggi tersebut. Saat ini, fokus utama adalah membuka akses sementara agar dapat dilewati masyarakat.
“Apabila akses tidak dibuka, maka berdampak terhadap ekonomi masyarakat,” katanya.
Jalan alternatif Jalan Padang-Bukittinggi diketahui mengalami longsor dan amblas akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut pada akhir November 2025, sehingga memutus akses vital antarwilayah di Sumatera Barat. (Antara)
Berita Terkait
-
Jhonlin Group Kirim 16 Alat Berat ke Aceh Guna Percepatan Penanganan Banjir
-
Sentuhan Solidaritas dalam Perayaan Natal, Diorama Bencana Hiasi Gereja di Jambi
-
Beras Seharga Nyawa, Warga Pedalaman Aceh Jalan Kaki Sehari Semalam untuk Makan
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Perbankan Nasional Didesak Hentikan Pembiayaan ke Sektor Perusak Lingkungan di Sumatera
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Buka Jalan Padang-Bukittinggi yang Terputus Longsor, Puluhan Alat Berat Dikerahkan!
-
Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Tekan Hujan di Sumatera, Ini Penjelasan BNPB
-
BLTS Susulan POS Indonesia 2025 Masih Bisa Cair, Ini Cara Cek Penerima dan Batas Akhirnya
-
BPNT Tahap 4 Tahun 2025 Cair, Ini Cara Cek dan Pastikan Nama Terdaftar
-
10 Napi Rutan Padang Dapat Remisi Natal, Mayoritas Tersandung Kasus Narkoba