-
Gubernur Sumbar mendesak pembatalan pemotongan TKD 2026 demi pemulihan.
-
Kerusakan pascabencana meluas dan membutuhkan dukungan anggaran sangat besar.
-
Mahyeldi sudah menyurati Presiden agar TKD dikembalikan penuh.
SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mendesak pemerintah pusat untuk membatalkan pemotongan anggaran Transfer Keuangan Daerah (TKD) 2026. Harapan itu disuarakan untuk mempercepat pemulihan wilayah yang terdampak bencana banjir, banjir bandang hingga tanah longsor.
Usulan pembatalan pemotongan TKD 2026 karena Sumbar kehilangan lebih dari Rp 2,6 triliun alokasi anggaran jika kebijakan tersebut tetap dijalankan.
Mahyeldi menegaskan bahwa pembatalan pemotongan TKD 2026 menjadi kebutuhan mendesak mengingat kondisi daerah yang masih berjibaku dalam penanggulangan dan pemulihan pascabencana.
Menurutnya, pengurangan anggaran sebesar itu akan berdampak besar pada kemampuan daerah menangani kerusakan secara menyeluruh.
“Kita sudah menyurati Bapak Presiden Prabowo dan Menteri Keuangan, agar efisiensi TKD untuk Sumbar dapat dikembalikan. Saat ini kita betul-betul membutuhkan dukungan itu untuk penanganan bencana,” ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/12/2025).
Mahyeldi menegaskan bahwa pembatalan pemotongan TKD 2026 akan menjadi penguat bagi pemulihan struktur vital yang rusak berat. Kerusakan akibat bencana hydrometeorologi tercatat tersebar di banyak daerah sehingga membutuhkan pembiayaan besar.
Data sementara Pemprov Sumbar, sebanyak 1.018 rumah warga di berbagai daerah mengalami rusak berat dan 1.787 rumah rusak sedang. Kemudian, 317 rumah hilang, 94 jembatan rusak dan sejumlah ruas jalan kabupaten, provinsi hingga nasional ikut terdampak.
“Fasilitas umum dan rumah masyarakat banyak yang rusak parah. Saat ini, fokus kita adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, sambil terus membuka akses ke daerah terdampak, agar bantuan bisa sampai dengan cepat dan merata,” jelasnya.
Untuk jangka panjang, pemerintah daerah menargetkan pemulihan ekonomi masyarakat dan perbaikan infrastruktur secara menyeluruh.
Mahyeldi menegaskan bahwa kebutuhan anggaran akan sangat besar, sehingga dukungan pusat menjadi faktor utama keberhasilan pemulihan jangka panjang tersebut.
Dia mengapresiasi berbagai pihak yang telah menyalurkan bantuan, mulai dari kementerian, BUMN, komunitas perantau, lembaga sosial hingga sejumlah pemerintah provinsi.
“Bapak Presiden Prabowo dan Bapak Wapres Gibran juga sudah datang langsung ke Sumbar. Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah pusat untuk bersama-sama membantu masyarakat kita,” ujarnya.
Dengan kondisi kerusakan yang luas serta proses pemulihan yang berjalan, kebutuhan anggaran tambahan menjadi krusial.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemotongan TKD untuk Sumbar tahun 2026 mencapai Rp2.628.893.437.000. Pemotongan ini mencakup 19 kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi Sumbar.
Rinciannya sebagai berikut:
1. Provinsi Sumbar: Rp533.696.764.000
2. Kab. Limapuluh Kota: Rp124.641.054.000
3. Kab. Agam: Rp166.044.192.000
4. Kab. Kepulauan Mentawai: Rp108.969.699.000
5. Kab. Padang Pariaman: Rp58.947.752.000
6. Kab. Pasaman: Rp54.421.042.000
7. Kab. Pesisir Selatan: Rp41.120.576.000
8. Kab. Sijunjung: Rp57.476.193.000
9. Kab. Solok: Rp144.833.128.000
10. Kab. Tanah Datar: Rp127.405.106.000
11. Kota Bukittinggi: Rp101.495.495.000
12. Kota Padang Panjang: Rp78.913.718.000
13. Kota Padang: Rp371.919.111.000
14. Kota Payakumbuh: Rp116.884.868.000
15. Kota Sawahlunto: Rp93.292.313.000
16. Kota Solok: Rp108.828.013.000
17. Kota Pariaman: Rp92.432.391.000
18. Kab. Pasaman Barat: Rp128.370.026.000
19. Kab. Dharmasraya: Rp37.972.833.000
20. Kab. Solok Selatan: Rp81.229.163.000
Berita Terkait
-
Legislator Gerindra Warning Kemenkeu: Haram Pangkas Dana TKD Daerah Terdampak Banjir Sumatra
-
Purbaya Ungkap Tiap Akhir Tahun Ada Rp 100 Triliun Uang Nganggur di Pemda
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Update Korban Banjir Bandang Agam: 171 Orang Meninggal Dunia, 33 Luka-luka dan 85 Hilang!
-
Wakapolri Pastikan Usut Tuntas Pembalakan Liar di Sumbar, Bareskrim Bentuk Tim Penyelidikan
-
Jalur Utama Padang-Bukittingi via Lembah Anai Masih Ditutup Total, Sitinjau Lauik Akses Satu-satunya
-
Wapres Gibran Minta Prioritaskan Warga Rentan di Pengungsian Bencana Sumbar: Makan Tiga Kali Sehari!
-
Wakapolri Sebut Polda Sumbar Butuh Helikopter Sendiri, Angkut Logistik Saat Bencana Besar!