-
Menurunkan gula darah tetap memungkinkan makan enak dengan cara tepat.
-
Serat, olahraga ringan, dan air sangat membantu stabilkan gula darah.
-
Relaksasi dan probiotik berpengaruh besar pada keseimbangan metabolisme tubuh.
SuaraSumbar.id - Menjaga pola makan sering dianggap identik dengan menghindari makanan lezat. Namun, sejumlah cara menurunkan kadar gula darah justru memungkinkan seseorang tetap menikmati hidangan favorit tanpa khawatir gula melonjak.
Tubuh sebenarnya sudah memiliki mekanisme alami melalui hormon insulin untuk mengendalikan kadar glukosa.
Ketika produksi insulin terganggu, gula dapat menumpuk dalam darah dan memicu risiko diabetes tipe 2. Karena itu, memahami langkah-langkah menurunkan kadar gula darah menjadi penting untuk menjaga kesehatan. Kadar gula darah puasa ideal berada di rentang 80–130 mg/dL, sedangkan setelah makan sebaiknya tidak lebih dari 180 mg/dL.
Berikut deretan cara alami menurunkan kadar gula darah tanpa harus berhenti makan enak.
1. Melakukan olahraga ringan
Aktivitas fisik membantu tubuh memakai insulin dengan lebih efektif. Tidak harus intens, yoga ringan atau berjalan 10–15 menit sehari sudah bermanfaat. Bagi yang duduk lama seharian, disarankan berdiri setiap 30–60 menit untuk melakukan peregangan singkat.
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Sayur dan buah tidak hanya menyehatkan, tetapi juga kaya serat yang memperlambat penyerapan gula. Serat tambahan dari kacang-kacangan dan biji-bijian juga mendukung kestabilan gula darah.
3. Utamakan makan serat sebelum karbohidrat
Urutan makan memiliki pengaruh terhadap gula darah. Disarankan makan sayur atau buah terlebih dahulu baru kemudian karbohidrat. Cara ini terbukti mampu menurunkan lonjakan gula setelah makan.
4. Cukupi kebutuhan air
Dehidrasi dapat memicu peningkatan gula dalam darah. Air membantu ginjal mengeluarkan kelebihan glukosa. Sebuah studi pada 2021 menemukan bahwa konsumsi air yang cukup berkaitan dengan penurunan risiko gula darah tinggi.
5. Jalan kaki seusai makan
Setelah makan enak, berjalan kaki 10–15 menit dapat membantu membakar karbohidrat dan meningkatkan efektivitas insulin.
6. Konsumsi makanan fermentasi
Berita Terkait
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Cara Klaim Kacamata Gratis Pakai BPJS Kesehatan, Ini Syarat dan Alurnya
-
SATUNAMA Yogyakarta: Rumah Antara yang Mendampingi Pemulihan Kesehatan Jiwa
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
2 Nagari di Agam Krisis Air, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat!
-
6 Buah Pembersih Ginjal dan Hati, Sangat Mudah Ditemukan!
-
BRI Perkuat Daya Saing UMKM Lewat Partisipasi di PRABU Expo 2025
-
CEK FAKTA: Ribuan Pendeta Hindu India Buang Al-Quran ke Sungai Gangga, Benarkah?
-
Kejari Padang Geledah PT BIP, Bongkar Kasus Dugaan Penyimpangan Fasilitas Kredit Modal Kerja!