-
Air kelapa kaya elektrolit dan antioksidan yang menyehatkan tubuh.
-
Asam sitrat air kelapa bantu cegah batu ginjal alami.
-
Penderita ginjal harus waspada risiko hiperkalemia dari kalium.
SuaraSumbar.id - Air kelapa dikenal sebagai minuman alami yang menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Namun, benarkah air kelapa baik untuk ginjal seperti yang banyak dipercaya masyarakat?
Mengutip Healthline, air kelapa mengandung berbagai elektrolit penting seperti kalium, kalsium, dan magnesium yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh serta membantu proses hidrasi.
Selain itu, air kelapa juga memiliki senyawa antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dokter spesialis gizi klinis, Johannes Chandrawinata, menjelaskan bahwa kandungan kalium dalam air kelapa dapat membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih melalui urine.
Proses ini membantu menjaga tekanan darah tetap normal, sehingga menurunkan risiko hipertensi, salah satu faktor penyebab utama penyakit ginjal.
“Air kelapa sangat sehat dan bagus. Tapi, ya, dikonsumsi dalam jumlah wajar, karena segala yang berlebihan, kan, tidak baik,” ujar Johannes dalam keterangannya kepada wartawan.
Selain itu, air kelapa juga mengandung asam sitrat yang diketahui dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal.
Asam sitrat bekerja dengan menghambat pengendapan kalsium di ginjal, sehingga konsumsi air kelapa dalam jumlah moderat dinilai bisa memberikan manfaat bagi kesehatan organ tersebut.
Meski demikian, tidak semua orang bisa bebas mengonsumsi air kelapa. Bagi penderita penyakit ginjal kronis, konsumsi air kelapa justru harus diwaspadai.
Kandungan kalium yang tinggi dalam air kelapa dapat menumpuk dalam darah karena ginjal yang rusak tidak mampu menyaringnya dengan baik. Kondisi ini dikenal sebagai hiperkalemia.
“Air kelapa mengandung kalium. Pada orang yang fungsi ginjalnya terganggu, kadar kalium bisa meningkat, dan itu berbahaya,” tambah Johannes.
Hiperkalemia bisa menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia, bahkan berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, bagi penderita gangguan ginjal, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum rutin minum air kelapa.
Kesimpulannya, air kelapa bagus untuk ginjal jika dikonsumsi dalam porsi wajar dan pada kondisi ginjal yang sehat. Namun, bagi penderita penyakit ginjal, konsumsi berlebihan justru bisa berbahaya.
Berita Terkait
-
Profesi Francia Raisa Pendonor Ginjal Selena Gomez, Sahabat yang Sempat Jadi Asing
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Ini Fakta yang Jarang Diketahui!
-
4 Air Rebusan Obat Ginjal, Cara Alami Bikin Tetap Sehat dan Bebas Penyakit!
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Fakta Baru Situs Gunung Padang, Ada Temuan Bahan Karbon Penentu Usia Peradaban Megalitikum!
-
Klaim Sekarang! ShopeePay Tebar Saldo Gratis untuk Pengguna Beruntung
-
Osteoporosis Pria Lebih Mematikan dari Kanker Prostat, Ini Bahayanya!
-
Benarkah Air Kelapa Baik untuk Penderita Ginjal? Ini Penjelasan Dokter dan Fakta Medisnya
-
CEK FAKTA: Kemenkes Bagi-bagi Kondom Gratis untuk Mahasiswa, Benarkah?